Suhendar: Pemkot Tangsel Belum Komit Soal Tata Kelola Sampah

Suhendar: Pemkot Tangsel Belum Komit Soal Tata Kelola Sampah

detaktangsel.com TANGSEL – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinilai belum berkomitmen dalam tata kelola sampah.

Menurut Suhendar, Pengamat Kebijakan Publik Tangsel saat menghadiri acara ngopi santai bareng Koalisi Pemantau Plastik Ramah Lingkungan Indonesia (KPPL-I) di Mr Bos Junior Cafe, Serpong Lagoon, Setu Tangsel, Sabtu (19/10/2019).

Dia menuturkan, permasalahan sampah di kota berjuluk Cerdas Modern dan Religius ini bukan hanya sampah plastik konvensional yang dapat merusak lingkungan. Namun, tata kelola sampah pun masih bermasalah.

“Misalnya saat ini Pemkot Tangsel membiarkan warga membuang sampah di sepanjang jalan utama, seperti di jalan Muncul-Serpong dan wilayah lainnya. Dan anehnya Pemkot tidak melalukan upaya bagaimana menyadarkan masyarakat agar tidak buang sampah dan memberikan sanksi kepada mereka yang membuang sampah sembarangan,” ungkapnya.

Suhendar mengatakan, pembiaran terhadap tindakan membuang sampah sembarangan menunjukan tidak adanya komitmen dari pemerintah.

Padahal menurutnya, Undang-undang sudah mengatur bahwa membuang sampah sembarangan itu sebuah pelanggaran.

Ini menunjukan Pemkot Tangsel tidak memiliki komitmen untuk memperbaiki dan menjaga lingkungan tetap bersih.

“Padahal solusinya mudah. Lurah, Camat sebagai kepala wilayah kalau mereka mau memantau dilapangan, ketemu kok siapa yang membuang sampah. Kemudian Kepala Dinas terkait juga harus ambil tindakan. Dan yang lebih fatal Walikota dan Wakilnya diam saja, akhirnya jadilah Tangsel sebagai kota sampah,” katanya.

Suhendar melanjutkan, program pemisahan sampah organik dan non organik yang dicanangkan Pemkot Tangsel muatanya hanya pada kepentingan pengadaan dalam tata kelola pengolahan sampah.

Karena ketika dibawa ke tempat pembuangan akhir, kedua sampah tersebut di satukan dalam truk pengangkut.

“Program pemilahan sampah organik dan non organik seolah-olah hanya ingin menunjukan kalau Pemerintah peduli terhadap lingkungan. Karena ketika diangkut, kedua sampah itu dicampur. Jadi percuma warga sudah capek-capek misahin sampah organik dan non organik, kalau ngangkutnya dicampurin,” ucapnya.

Untuk itu, Suhendar meminta Pemkot Tangsel untuk membuka mata dalam hal tata kelola sampah. Sebab, saat ini banyak cara yang bisa dilakukan agar Kota Tangsel tetap terjaga lingkungnnya.

“Yang jelas hari ini kita sudah memasuki era baru, teknologi banyak kemudian juga kemitraan juga sangat terbuka dengan siapapun. Bagi saya untuk tata kelola sampah kedepan tentu banyak cara untuk bagaimana mengelolanya dan menjaga lingkungan tetap sehat. Bisa jadi dengan mengandalkan teknologi atau bekerja sama dengan pihak-pihak tertentu supaya tetap terjaga lingkungannya,” tandasnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online