Print this page

Sepanjang 2020, Menristek Hasilkan 61 Produk Inovasi Untuk Kebutuhan Masyarakat

Sepanjang 2020, Menristek Hasilkan 61 Produk Inovasi Untuk Kebutuhan Masyarakat

detaktangsel.com,TANGSEL- Kementrian Riset Teknologi/Badan Riset Inovasi Indonesia (Kemenristek/BRIN), menggelar rapat koordinasi riset dan inovasi nasional tahun 2021 di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Kota Tangsel, Rabu (27/01/20121).

Rapat tersebut untuk mensinergikan program riset dan inovasi nasional yang difokuskan pada prioritas riset nasional (PRN), konsorsium riset dan inovasi Covid-19 dan vaksin Merah-Putih. Riset dan inovasi nasional tersebut, akan berlangsung selama tiga hari, 27-29 Januari 2021.

Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan, selama 2020 pihaknya telah menghasilkan lebih dari 61 produk inovasi sebagai upaya untuk menjawab kebutuhan masyarakat. terutama untuk mempercepat penanggulangan pandemi Covid-19 yang melanda dunia melalui 4T (Testing, Tracing, Tracking dan Treatment).

"Harapan kita semua agar Vaksin Merah-Putih dapat digunakan dalam vaksinasi pada tahun 2022, ada dua cara vaksin yaitu vaksin import dan vaksin merah putih dan indonesia tidak boleh tergantung kepada vaksin import," ungkapnya.

Selanjutnya, produk-produk inovasi tersebut terus disempurnakan dan beberapa telah digunakan oleh masyarakat, seperti ventilator, mobile lab BSL-2, laboratorium berjalan untuk pengujian sampel Covid-19, Rapid Test Kit, alat skrining cepat melalui hembusan napas (GeNose C19) dan lain sebagainya.

Menurut Menristek, hasil tes dari alat skrining berbasis antigen seperti CePAD dan RT Lamp dapat dikombinasikan dengan wearable device berbentuk gelang yang terhubung dengan internet untuk memantau kepatuhan mobilitas pengguna dengan hasil positif. Sedangkan data hasil tes yang tersimpan juga dapat dimasukkan dalam aplikasi Health Pass atau paspor kesehatan untuk Covid-19.

“Untuk meningkatkan pemanfaatan dan daya guna produk Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 serta untuk mengetahui respon pengguna terhadap kinerja produk, Kemenristek/BRIN juga telah melakukan Bakti Inovasi ke kurang lebih 15 kota/kabupaten di Indonesia,” terang Menteri Bambang.

Selain inovasi penanganan Covid-19, dalam rapat riset itu juga dijelaskan berbagai pengembangan riset dan inovasi lainnya yang telah dikembangkan, diantaranya pesawat N219 hasil pengembangan LIPI dan PTDI yang telah mendapatkan sertifikat tipe CASR 23 oleh Kementerian Perhubungan, Sistem INATEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) yang dikembangkan oleh BPPT untuk mitigasi dini Tsunami, Roket RX-450 dan lain sebagainya.

"Teknologi untuk keperluan militer yaitu Drone elang hitam, penerbangan perdananya pada bulan Agustus 2021 ini juga pesawat N219A. Yang rencananya akan dibuat amfibi untuk bisa mendarat di air bukan hanya untuk penanggulangan bencana namun bisa membantu di bidang pariwisata indonesia," ujarnya.

Mentri Bambang sebutkan, pada tahun 2021 Kemenristek/BRIN fokus pada prioritas riset inovasi nasional dengan tetap berkontribusi maksimal pada penanganan Covid-19. Beberapa diantaranya dengan terus melakukan whole genome sequencing (WGS) untuk menguji molekular (surveillance) yang lebih luas untuk berbagai varian virus Covid-19 yang beredar di Indonesia.

Sementara mengenai pengembangan vaksin Merah-Putih, Bambang bilang, saat ini prosesnya masih terus berjalan dan diawal tahun ini bibit vaksin Merah-Putih diharapkan dapat diserahkan ke Bio Farma untuk tahapan selanjutnya.

“Pada Maret ini, semoga bibit vaksin dapat diserahkan ke Bio Farma untuk kemudian dapat diproses selanjutnya hingga uji klinis. Harapan kita semua agar Vaksin Merah-Putih dapat digunakan dalam vaksinasi pada tahun 2022.” pungkas Menteri Bambang.