Print this page

Potong Tumpeng Warnai Tasyakuran Sekretariat LAJK Tangsel

Potong Tumpeng Warnai Tasyakuran Sekretariat LAJK Tangsel

detaktangsel.com SERPONG - Dalam menjalankan hasil pembentukan lembaga yang menaungi pengusaha lokal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Lintas Asosiasi Jasa Kontruksi (LAJK) mengadakan tasyakuran sekretariat baru di Plaza Cordoba, Serpong, BSD City, Kamis (11/1/2018).

Ketua Umum LAJK, Eldika Sabda Lubis mengatakan, Lembaga tersebut sudah terbentuk di pada  16 November 2017, dan adanya LAJK sebagai bentuk wadah untuk menaungi para pengusaha-pengusaha yang perihatin dengan Kondisi KADIN Tangsel yang vakum.

"Terbentuknya Lembaga tersebut (LAJK) sebagai bentuk keprihatinan para pengusaha lokal yang tidak bisa bergerak bebas, lantaran tidak adanya payung bersama dalam mengikuti proyek-proyek pembangunan yang notabene dari Pemerintah Kota Tangsel," ujar Sabda.

"Setelah Tasyakuran ini, barulah kita akan merealisasikan hasil rekomendasi-rekomendasi, yang salahsatunya memperjuangkan dan memberdayakan hak pengusaha lokal," tambahnya.

Pembina LAJK, Ismedi yang mewakili Hartono, menjelaskan Lintas Asosiasi ini bisa menjadi kekuatan instrumen dalam pembangunan kolaborasi dengan pemerintah Kota Tangsel, dan ini bagian kekuatan untuk mengantarkan proses pemilihan MUKOTA KADIN kedepan.

"Selain untuk mewadahi pengusaha lokal, tentunya LAJK sebagai bentuk Instrumen kekuatan berkolaborasi membangun Tangsel, dan proses pemilihan Kadin Baru nanti,"  terang Ismedi.

Perlu diketahui, dampak dari vakumnya Kadin Tangsel, hal ini sangat merugikan para pengusaha lokal, lantaran hanya pengusaha luar Tangsel yang mendapat pekerjaan, kemudian para pengusaha lokal lain pun tidak terakomodir dengan baik.

"Hari ini, para pengusaha lokal seperti itik hilang induknya, sehingga merugikan para pengusaha lokal," terang Ismedi.

Sekjen HIPMI Kota Tangsel, Muhammad Istijar Nusantara berharap, Pemerintah Kota Tangsel dapat memberikan peluang yang besar kepada para pengusaha-pengusaha lokal dan terlebih lagi para pemuda. 

"Berkaitan dengan LAJK kami mensuport saja. Jadi, apabila Kadin Tangsel tidak sanggup mengurus Kadin berikan kepada para pemuda untuk mengurusnya," tegas Istijar.

Berkaitan dengan kondisi mati surinya Kadin Tangsel, memang terlihat adanya indikasi-indikasi untuk merusak usaha yang ada di Tangsel. Contohnya, ada pengusaha yang jauh-jauh dari Aceh tapi usahanya di Tangsel. Hasilnya malah menambah beban pemerintahan, dan ini sangat disayangkan.

"Kita tidak ingin iklim usaha di Tangsel rusak dan tidak Kondusif, dan akan melawan kepada oknum-oknum yang akan merusak bisnis yang ada di Tangsel," tandasnya.