Print this page

Nama Masih Dikantongi DPD Provinsi, Polemik Golkar Kota Tangsel Kelar Pekan Ini

Nama Masih Dikantongi DPD Provinsi, Polemik Golkar Kota Tangsel Kelar Pekan Ini

detaktangsel.com- TANGSEL, Polemik siapa pimpinan Ketua DPRD Kota Tangsel dari partai Golkar akan diselesaikan pekan ini.

"Akhir pekan ini, Kita tuntaskan urusan pimpinan DPRD,"kata Sekretaris DPD II Kota Tangsel Abdul Rosyid, Kemarin.

Rosyid mengatakan, calon ketua DPRD Kota Tangsel yang diusulkan ke DPP mengacu hasil rapat internal partai Golkar.

Meski diisukan sudah menunjuk Moch Ramlie sebagai Ketua definitif DPRD Kota Tangsel, DPD II Partai Golongan Karya (Golkar) membantahnya. Golkar beralasan nama calon ketua defenitif DPRD belum diterimanya.

"DPD II Partai Golkar belum sama sekali menerima nama siapa yang akan menempati posisi kepemimpinan DPRD Kota Tangsel, dari DPD tingkat I atau Provinsi, maupun dari DPP," ungkap anggota DPRD Kota Tangsel ini.

Rasyid pun membantah, bila beberapa hari ini nama Moch Ramlie sudah sah yang akan menjabat sebagai Ketua definitif DPRD Tangsel.

"Mungkin di DPD I atau provinsi sudah. Tapi sekali lagi, nama tersebut memang dicalonkan, namun surat mengenai hasilnya, belum turun kepada kami," ujarnya lagi.

Untuk itu, Rasyid mengaku pihaknya terus melakukan komunikasi kepada DPP dan DPD I untuk segera mengeluarkan hasilnya. "Kami sudah mendesak agar Kota Tangsel segera didahulukan. Diusahakan minggu ini sudah keluar namanya," ungkapnya.

Sementara dilain pihak, politisi Partai Hanura Saleh Asnawi menyayangkan lambannya penyusunan fraksi dan usulan pimpinan DPRD oleh Partai Golkar. Bahkan, keterlambatan ini dinilai menghambat kinerja pemerintahan Kota Tangsel.

"Kami sangat menyesalkan. Harusnya sebagai partai tertua, Partai Golkar bisa memberi contoh yang baik dan menjadi acuan bagi partai politik lain," katanya.

Meski begitu, Saleh mengaku tidak mau mencampuri terlalu dalam urusan rumah tangga partai yang kini DPD Tangsel diketuai Airin Rachmi Diany itu. Pasalnya, terkait usulan pimpinan dan susunan fraksi merupakan ranah internal partai tersebut.

"Tapi, semestinya Setwan dan kader Golkar yang ada di dewan Kota Tangsel ikut memperjuangkan pembentukan pimpinan dan fraksi ini. Selama ini, saya paling komunikasi sama Pak Syihabudin," ujarnya sambil mengatakan, sayangnya, mereka juga tidak memiliki legitimasi untuk mendesak partainya.

Perlu diketahui, hasil pleno DPD Golkar Kota Tangsel telah merekomendasikan empat kandidat untuk menjadi Ketua DPRD Kota Tangsel yakni, Syihabudin Hasyim, H. Muhamad Ramli, Abdul Rosyid dan H. Sukarya.

Ironisnya, Partai Golongan Karya (Golkar) dianggap sebagai penyebab terhambatnya pembentukan tata tertib (tatib).

Dipastikan penyusunan alat kelengkapan dewan dan lain-lain terlambat, sehingga seluruh anggota DPRD Kota Tangsel yang baru dilantik hingga saat ini belum bisa menjalankan tugas dan fungsi pengawasan sebagai anggota legislative.

Ironisnya, pelantikan pimpinan DPRD defenitif harus menunggu rekomendasi dari partai Golkar sebagai pemilik suara terbanyak pada pemilihan legislative (Pileg) lalu.