Hal itu ia tunjukan dengan mendatangi markas banteng moncong putih di Ruko Venice Blok JD/09, Graha Raya Bintaro, Serpong Utara, untuk mengembalikan berkas pendaftaran Balon wali kota.

Keinginan kuat Kemal Pasya maju sebagai Balon wali kota Tangsel, lantaran banyak persoalan di kota bermottokan Cerdas, Modern dan Religius tersebut yang hingga kini belum tertangani secara profesional.

"Persoalan itu mulai dari penanganan masalah sampah, persoalan banjir hingga persoalan remaja yang butuh perhatian total," kata Kemal usai dirinya mengembalikan form pendaftaran Balon wali kota di sekretariat PDI Perjuangan Kota Tangsel, Jalan Raya Boulevard, Ruko Venice Blok JD/09, Graha Raya Bintaro, Serpong Utara, Selasa (17/9/2019).

Kemal kemukakan, anggaran untuk penanganan masalah sampah saat ini, dinilainya masih terlampau kecil, yakni sekitar 2 persen dari jumlah APBD Kota Tangsel.

"Paling sekarang cuma 2 persen, minim sekali," ungkapnya.

Namun demikian, Kemal utarakan, untuk penanganan masalah sampah, Pemkot nanti bisa berinvestasi selama 3 tahun. Selama 3 tahun itu, masyarakat di gratiskan dulu dan dengan pelayanan yang optimal agar masyarakat percaya.

"Jika sudah timbul kepercayaan dan hasilnya di lihat sangat bagus, masyarakat bisa diambil retribusinya untuk penanganan sampah. Pemerintah hanya membiayai 3 sampai 4 tahun pertama saja," bebernya.

Tak cukup sampai di situ, persoalan banjir dan permasalahan remaja, juga tak luput dari sorotan Kemal Pasya. Dia menjelaskan, Kota Tangsel yang kerap di landa banjir, harus ada solusi tepat untuk pencegahannya.

"Banjir ini sudah sangat krusial, harus ada solusi tepat. Begitupun dengan remaja-remaja di Tangsel, banyak dari mereka yang memiliki potensi namun tidak tersalurkan dengan baik. Nah, disini kami akan memberikan pelatihan-pelatihan untuk remaja agar potensi yang ada bisa tersalurkan dengan baik," tandas Kemal.