Print this page

Lagi, Warga Tangsel Korban Tsunami Selat Sunda Meninggal Dunia

Lagi, Warga Tangsel Korban Tsunami Selat Sunda Meninggal Dunia

detaktangsel.com CIPUTAT--Warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang menjadi korban tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu, kini kembali bertambah.

Matori (46), warga Perumahan Bukit Nusa Indah, Kecamatan Ciputat, akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah hampir seminggu berobat jalan di Kota Tangsel.

Soal meninggalnya Matori, juga dibenarkan oleh juru bicara warga Perumahan Bukit Nusa Indah Ciputat, Juliyarto.

"Benar semalam meninggal di RS IMC Bintaro, Selasa (1/1/2019) pukul 21.30 WIB,” kata Juliyarto, Rabu (2/1/2019).

Juliyarto juga mengatakan, istri almarhum yakni Rumisih dan putri keduanya, Nidaul Khusna yang juga menjadi korban tsunami Selat Sunda, lebih dulu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sedangkan Matori, sempat menjalani pengobatan di RSUD Serang beberapa hari dan diambil keluarga untuk menjalani rawat jalan di Tangerang Selatan.

"Keterangan rontgen dari RS Serang, almarhum ini tidak mengalami patah tulang pada bagian tubuhnya, sehingga oleh keluarga diminta untuk berobat jalan di Tangsel, dan diijinkan pihak RS. Tapi sebenarnya almarhum tidak bisa ngapa-ngapain, semua badanya terasa sakit sehingga tak bisa digerakan,” terangnya.

Korban kemudian mengeluh sakit, pada Selasa malam, di bawa keluarga ke RS IMC Bintaro.

"Dibawa pukul 20.15 dan meninggal pukul 21.30 WIB. Tadi pagi baru dimakamkan di TPU Sukma, Serua,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur RS IMC Bintaro, Dokter Vebry Haryati Lubis mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Matori yang sebelumya sempat mendapat pertolongan medis UGD RS IMC Bintaro.

"Kami mengucapkan duka cita, kami sampaikan bahwa Almarhum datang dalam kondisi lemah, sesak nafas, dan langsung kami tangani di UGD,” ungkapnya.

Selanjutnya, berdasarkan prosedur pertolongan pertama pasien gawat darurat, pihak RS menyatakan korban meninggal dunia pukul 21.30 WIB.

"Sesuai pertolongan kegawatdaruratan, kami bantu Resusitasi jalan nafas, pemberian infus dan lainya. Oleh keluarga juga menerima, karena kondisi almarhum sudah sangat drop saat masuk RS kami,” terang Vebry.

Febri sebutkan, almarhum terlihat mengalami hal sama, dengan seluruh korban tsunami, berupa trauma dan luka lecet dibeberapa bagian tubuh.

"Kalau untuk luka luar kondisinya terlihat ada bengkak di kaki kanan kiri mulai dari pinggang. Untuk rekam medis tidak bisa kami berikan,” tandasnya.