Ketua PEN Tangsel : Ekonomi Harus Bangkit, Jangan Banyak Larangan, Prokes Tetap Jalan

Ketua PEN Tangsel : Ekonomi Harus Bangkit, Jangan Banyak Larangan, Prokes Tetap Jalan

detaktangsel.com CIPUTAT - Ketua Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang juga Asisten Daerah Bidang Administrasi Umum dan Kesra Teddy Meiyadi mengajak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPR) untuk kembali bangkit dalam Pemulihan Ekonomi di Tangsel. 

Hal ini ditegaskan Ketua PEN Tangsel Teddy Meiyadi di Restauran Sawangan, Rawa Buntu, Serpong, Tangsel, Senin (01/03).

Teddy menegaskan, pelonggaran dalam upaya pemulihan ekonomi di Tangsel harus segera berjalan, terlebih saat zonasi pamdemi Covid-19 mulai bergeser dari zona merah ke orange.

Menurutnya, dalam pemulihan ekonomi tersebut, peran media sangat penting terutama dalam membangkitan ekonomi di Tangsel.

"Ekonomi harus bangkit, jangan banyak larangan-larangan. Yang penting prokes kan tetap jalan dan buat saya peran media sangatlah penting," paparnya.

Teddy menambahkan, dalam hal peran aktif media menjadi bagian penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, terutama saat pemulihan ekonomi mulai bergerak, dari zona merah menuju orange dan kuning.

Teddy juga berharap, ekonomi di Tangsel segera bangkit dan masyarakat Tangsel sejahtera melalui pergerakan UMKM di masyarakat selain kembali bergeraknya bisnis hotel dan restoran. 

"Saya ingin ekonomi bangkit dan masyarakat Tangsel kembali sejahtera. Ini sudah waktunya, imbuhnya.

Selain itu, lanjut Teddy, pihaknya juga ingin semua bisnis berjalan dan maju, bukan bisnis rapid dan vaksinnya yang lebih maju, banyak mall banyak pengunjungnya banyak restoran buka tapi tidak ada yang dateng karena mereka gak punya uang.

"Dari sisi inilah, saya ingin mengajak semua lapisan masyarakat. Ini adalah sejarah kita yaitu ekonomi akan segera kita bangkitkan," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Ketua PAPPRI Provinsi Banten Tubagus Imanuddin berharap, dengan pelonggaran zonasi dari merah ke orange, para artis penyanyi dan pengisi hiburan di restauran dan hotel dapat kembali bekerja normal.

"Kami dari PAPPRI tentu sangat senang dengan Pemulihan Ekonomi Nasional, karena  saat pandemi banyak penyanyi dan pemain orgen dan pengisi hiburan yang tergabung dalam PAPPRI di cafe restoran dan hotel terdampak karena covied-19," terang Tb. Imanuddin.

Dijelaskannya, saat ini ada sekitar 90% artis yang menganggur.

Senada Sekjen PHRI Tangsel, Haryono menambahkan, selama pandemi covied-19 dan zona merah, restoran dan hotel di Tangsel dibatasi jam oprasionalnya hingga 25%.

Haryono berharap, dengan adanya PEN di Tangsel bisnis hotel dan restoran kembali dapat ditingkatkan sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar.

"Semoga dengan PEN ini akan membangkitkan kembali hotel dan restoran kita akan berkolaborasi hingga ekonomi kembali bangkit, intinya kita sama-sama membangkitkan ekonomi di Tangsel di zona merah dibatasi 25 persen, di zona orange kita dibatasi hingga jam 10 malam tapi bisa di take away," jelasnya.

Tentunya, lanjut Haryono, saya berharap dengan adanya PEN ekonomi bisa bangkit lagi, semua bisa pulih kembali karena untuk hotel dan restoran adalah penyumbang PAD tertinggi 375 milyar pertahun, tahun ini hanya 40% tapi sudah bagus kebijakan ini kita harus dihargai.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan pada Satpol PP Tangsel Sapta Mulyana menambahkan, Pemerintah Tangsel dalam hal kegiatan pemulihan ekonomi terkait hotel dan restoran juga hiburan akan dilakukan pembinaan-pembinaan.

"Tangsel adalah kota jasa yang sudah terkenal. Salahsatu tugas kami selaku Satpol PP adalah pengawasan. Maka terkait PEN, kita akan lakukan pembinaaan terhadap titik-titik ekonomi yang memang harus tetap berjalan dan memberi masukan untuk PAD, untuk kembali membangun Tangsel dengan tetap memperhatikan Prokes," pungkasnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online