Dalam kesempatan khusus di ruang kerjanya, Selasa (27/04/2021) Taryono menjelaskan, saat ini baru dilaksanakan tahap simulasi KBM Tatap Muka saja.

"Sesuai dengan Prokes itu kita buat Standar Operasional Prosedur KBM Tatap Muka untuk sekolah-sekolah memraktekan, mensimulasikannya," ungkap Taryono.

Kegiatan simulasi KBM Tatap Muka itu, lanjut Taryono divideokan sebagai bahan sosialisasi kepada semua pihak, termasuk peserta didik dan orangtua siswa.

Ditegaskan Taryono, bahwa bagaimana pun juga kesehatan dan keselamatan peserta didik dalam pembelajaran Tatap Muka harus dipersiapkan secara baik, termasuk perkembangan psikologi anak peserta didik.

"Hal-hal yang kami persiapkan adalah memastikan semua yang terlibat dalam proses pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan itu sudah divaksin. Pastikan itu, karena menjadi syarat kita (Dinas)," ungkapnya.

Kemudian, kata Taryono, pihak sekolah juga harus mempersiapkan dengan baik dalam prasarana untuk melaksanakan protokol kesehatan. "Termasuk menyiapkan jadwal khusus selama pandemi Covid-19, selain adanya dokumen izin orangtua siswa," imbuhnya.

Setelah semuanya dipenuhi, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan verifikasi melalui kerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 akan datang ke sekolah-sekolah untuk mengetahui secara detail persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

"Dalam proses verifikasi tersebut, apakah bisa melaksanakan protokol kesehatan atau tidak, untuk kemudian mendapatkan rekomendasi bisa melaksanakan PTM atau tidak. Mudah-mudahan, pada bulan Juli, awal tahun ajaran baru, PTM sudah berjalan secara bertahap, berapa pun jumlah sekolah yang sudah siap, maka akan kita laksanakan," papar Taryono.

Taryono menegaskan, kegiatan verifikasi PTM akan dilakukan secara ketat untuk keamanan dan kenyamanan bersama.