Print this page

Inilah Komentar Masyarakat Di Medsos Tentang Harganas XXII Kota Tangsel

Inilah Komentar Masyarakat Di Medsos Tentang Harganas XXII Kota Tangsel

detaktangsel.com TANGSEL - Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-22 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang semestinya menjadi kebanggaan untuk masyarakat Tangsel, namun rasanya tidak seperti harapan masyarakat Tangsel. Hal ini terbukti dengan beberapa komentar-komentar masyarakat di media sosial (facebook-red) yang mengomentari salahsatu kiriman pengguna facebook dengan username @ABie Jumaedi terkait Harganas di media sosial (Medsos) tersebut.

Dalam medsos tersebut, masyarakat pengguna facebook atau yang kerap kali disebut facebookers, mengomentari Harganas yang diselenggarakan di Kota Tangsel dinilai kurang tepat diselenggarakan di Kota Tangsel. Pasalnya, peringatan tersebut banyak menyerap anggaran yang dirasa kurang efektif penggunaannya dan tepat ssaran.

"Hehehheehheheehe,,,,, lebih baik bekerja demi sesuap nasi bang dari pada menghambur-hamburkan waktu untuk acara yang kurang ada manfaatnya," komen facebooker dengan username @Lubana Sengkol Outbound.

"Padahal anggaran untuk acaranya besar banget, mending tu anggaran bwt yg bermanfaat untuk kemajuan TangSel," lanjut dengan username @Panji Putra.

Senada juga dengan facebookers lainya yang mengungkap, penyerapan anggaran lebih baik digunakan untuk memperbaiki infrastruktur jalan-jalan rusak yang berada di Kota Tangsel.

"Dari pada tuh uang dihambur-hamburkan, manggil musik gak ada yang nonton, mending buat nambal Jalan Raya Siliwangi Pondok Benda Pamulang. Tuh jalan banyak lubang dan bergelombang, selama ini sebagian lubang jalanl cuma diuruk slipt tajam. Coba ditambal dengan aspal, agar para pengguna jalan yang melintas merasa nyaman. Mentang-mentang Jalan Provinsi, jangan cuma nungguin dana provinsi yang tidur, harus ada kerja sama yang baik antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah kota (Pemkot). Kami kena PPH tinggi tapi jalan mah hancur, menyedihkan!" ungkap @Wita Salam.

Sementara disisi lain, facebookers (masyarakat Tangsel-red) menilai, peringatan Harganas tersebut diperuntukkan bukan untuk masyarakat melainkan untuk para aparatur pemerintahan. Hal ini terasa karena minimnya sosialisasi terkait Harganas kepada masyarakat Kota Tangsel.

"Ini acara khusus aparatur pemerintahan bukan buat rakyat buktinya gak ada undangan atau pemplet-pamlet ke desa-desa, gak seperti HUT Kota Tangsel," ungkap juga @Madrovic Khivot.

Untitled

Maka itu, tak heran masyarakat juga menyebut Harganas sebagai 'Hari Gagal Nasional. "jadinya, Hari Gagal Nasional karena kurang sosialisasi dimasyarakat Tangsel," ungkap @Ridwan Indarto yang juga mengomentari di medsos tersebut.

Apalagi kegagalan tersebut dirasakan oleh masyarakat Tangsel yang ikut menampilkan produknya dalam Harganas. Pasalnya, pengolaan teknis lokasi tempat produknya (stand-red) tidak tertata dengan baik oleh Event Organizer (EO).

"EO nya kacau boss... Kita punya stand sudah rapi, ditinggal sebentar, balik lagi sudah diganti yang lain. Barang kita digeletakin sama sampah. Dan ternyata beberapa stand sama seperti kita. Hadeeuuuhh!" keluh @Ratna Djuwita Sari.