Print this page

Disperindag Tangsel Beri Pelatihan Handycraft Kepada Pelaku IKM

Kepala Disperindag Tangsel, Maya Mardiana, Asda ll Retno Prawati, Kabid Industri Ferry Payacun dan Ketua Asipa Tangsel, Nia Alina saat menggelar pelatihan pengembangan handycraft. Kepala Disperindag Tangsel, Maya Mardiana, Asda ll Retno Prawati, Kabid Industri Ferry Payacun dan Ketua Asipa Tangsel, Nia Alina saat menggelar pelatihan pengembangan handycraft.

detaktangsel.com SERPONG--Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terus berupaya meningkatkan produktifitas kepada para pelaku usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM). Salah satunya, dengan memberikan  pelatihan pengembangan kerajinan handicraft kepada para pelaku IKM yang ada di Kota Tangsel yang berlangsung disalah satu kawasan rumah makan kawasan Serpong, Kamis (15/11).

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dalam sambutannya yang disampaikan oleh Asisten Daerah (Asda) ll Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Retno Prawati mengatakan bahwa pada akhir  2017 lalu, industri kerajinan di Indonesia memiliki 1,32 juta orang tenaga kerja yang diserap oleh sekitar 696 ribu unit usaha. Sementara, nilai ekspor produk kerajinan sepanjang tahun 2017 meningkat 3,8 % dari tahun sebelumnya.

"Tahun 2017 lalu, produk IKM meningkat mencapai 3,8 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukan pertumbuhan IKM di Indonesia tumbuh pesat. Semua potensi tersebut harus didukung dengan program promosi dan upaya penetrasi pasar domestik, serta global, secara terintegrasi dan berlanjut, baik secara online maupun offline," ungkap Retno.

Retno juga menambahkan, dari segi wirausaha baik IKM maupun Perusahaan besar tentunya membutuhkan modal yang sehat agar dapat bersaing dengan produk-produk lainnya. Pemerintah juga mendorong agar para pengrajin dapat memperoleh berbagai fasilitas pembiayaan seperti KUR, LPEI dan Insentif lainnya.

"Tentunya di perkembangan jaman yang serba digital saat ini kita harus mengoptimalkan program-program sinergi pemerintahan baik pusat maupun provinsi misalnya program E-Smart IKM yang bekerjasama sama dengan beberapa market place," terang Retno.

Dengan program E-Smart ini, lanjut Retno, produk kerajinan, perhiasan, dan batik bisa didorong untuk memasuki pasar online, sehingga memiliki pasar yang lebih luas karena dapat diakses oleh konsumen dari berbagai daerah.

"Potensi ini yang harus dimanfaatkan oleh para pelaku IKM yang ada di Tangsel," tandasnya.

Kepala Disperindag Kota Tangsel, Maya Mardiana mengatakan, kegiatan pelatihan pengembangan kerajinan handicraft tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi kerajinan IKM yang ada di Kota Tangsel.

"Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas IKM baik produk sampai dengan kemasan, bahkan mulai dari hulu sampai ke hilir. Selain itu, kita juga membantu promosinya agar dapat bersaing baik dikancah nasional maupun internasional," ujar Maya.

Dari hasil pelatihan ini, Maya berharap jiwa kewirausahaan yang ada pada diri para pelaku IKM, harus selalu ada serta tidak hanya berpangku tangan kepada pemerintah. Karena pihaknya hanya bisa memfasilitasi dan mendorong apa yang bisa dilakukan pemerintah.

"Tentunya jiwa kewirausahaan pada masing-masing pribadi harus tetap ada, mereka juga harus melihat dan belajar lagi untuk mengembangkan wirausaha mereka, adapun yang ingin berkonsultasi lebih lanjut kami juga akan siap mengarahkan, agar produknya dapat bernilai lebih," ujarnya.

Ditempat yang sama, Ketua Asosiasi Industri Kreatif dan Pelaku Usaha (ASIPA), Nia Alina mengatakan bahwa pihaknya sangat berterimakasih kepada pihak pemerintah daerah khususnya Disperindag, sebab menurutnya, dengan kegiatan pelatihan ini, para pelaku induatri kreatif mendapatkan banyak pengetahuan yang bermanfaat.

"Adapun manfaat yang kami dapatkan ini, tak lain untuk meningkatkan penampilan produk, meningkatkan daya jual, daya saing dan mengetahui kekuatan produk kami. Sehingga, kedepannya dapat berdaya saing untuk ekspor impor," pungkas Nia.