Demo penolakan elemen masyarakat pada Senin (8/1/2018) pagi hingga siang tersebut, dipicu oleh rusaknya kawasan Setu Sasak yang berada di tepi jalan Pajajaran Pamulang, dan kawasan hijau di sempadan Setu tersebut.

Koordinator aksi orasi Nurhafit Kholis didampingi Decky Arissa Meynard, Andi, serta puluhan orang dari unsur anggota Ganespa Tangsel dan Komunitas Pencinta Lingkungan Mahasiswa UIN pun beraksi.

Dalam orasi tersebut, gabungan elemem OKP Ganespa dan mahasiswa UIN membawa dan mengibarkan Bendera Merah Putih, Bendera OKP Ganespa Tangsel, dan mengelar beberapa spanduk bernada kritikan bagi Pemerintah Kota Tangsel, Pemerintah Pusat, dan pengelolaan pembangunan jalan tol.

Dalam orasinya, para aktivis mempertanyakan soal kajian dampak lingkungan dari pembuatan JORR 2 ruas Cinere - Serpong di dekat lahan Setu Sasak seluas lebih kurang empat hektar (4 Ha).

Puas berorasi, pendemo pun memasang spanduk-spanduk tersebut di alat berat (ekskavator) yang akan ada di sana untuk pembangunan proyek jalan tol, serta di tiang pancang jalan tol Serpong - Cinere tersebut.