Begini Kata Disperindag Tangsel Soal Rencana Revitalisasi Pasar Ciputat Tanpa Sosialisasi

Kadisperindag Kota Tangsel, Maya Mardiana. Kadisperindag Kota Tangsel, Maya Mardiana.

detakbanten.com, TANGSEL - Soal revitalisasi pasar Ciputat, Kota Tangsel yang rencananya rampung dalam rentang waktu 8 bulan, hingga kini belum terlihat tanda-tanda akan segera selesai. Padahal, revitalisasi pasar Ciputat saat ini sudah berjalan 6 bulan.

Kondisi tersebut akhirnya memantik keluhan para pedagang. Bahkan, mereka mengeluhkan lantaran rencana revitalisasi tak sampai ke telinga pedagang.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maya Mardiana mengatakan bahwa pihaknya sebelumnya sudah melakukan sosialisasi kepada para pedagang.

"Kita kan sudah sosialisasi secara langsung, tanya jawab itu sudah kita lakukan. Sampai beberapa tahap, karna kan sudah masa pandemi waktu itu. Terus audince juga, ketika ada yang menanyakan ke kami. Kami kalo engga salah sudah beberapa kali juga menerima, ada dokumentasi nya juga," kata Maya dikonfirmasi wartawan melalui telepon selulernya, Selasa (23/02/2021).

Maya menyebutkan, pada saat melakukan sosialisasi kepada para pedagang, pihaknya didampingi sejumlah pihak terkait lainnya, diantaranya Polres, Kejaksaan dan Koramil Ciputat.

"Kami malah didampingi juga pada sosialisasi ada dari polres, ada dari kejaksaan, dari koramil, camat, itu semuanya hadir," ungkap Maya.

Diakui Maya, pada saat sosialisasi rencana revitalisasi pasar Ciputat, dilakukan secara berkali-kali dan bertahap.

"Kita bagi berdasarkan kelompok-kelompoknya empat atau lima kali, ada yang masih belum clear kalau engga bisa dijawab UPT pasar dan kepala pasar, itu kami terima juga. Itupun sudah beberapa kali kami sampaikan ke pedagang kaki lima," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, pedagang pasar Ciputat mengeluhkan lantaran tidak ada pemberitahuan atau sosialisaai soal revitalisasi pasar tersebut. Selain tanpa adanya pemberitahuan, pedagang mengaku menjadi korban dugaan intimidasi agar segera memindahkan barang dagangannya.

“Dulu, kita cuma dikasih kertas, disuruh tanda tangan. Kita engga disuruh baca dulu, langsung suruh tanda tangan. Ternyata, belakangan ini kita baru tau, bahwa kertas yang dibawa oknum itu adalah surat permintaan direlokasi. Padahal kita engga pernah minta. Ya, saya ngerasa dibohongin aja,” ujar salah satu pedagang pasar Cioutat, sebut saja Ida kepada wartawan, Selasa (23/2/2021).

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online