Print this page

Angkat Sampah Di Situ Perigi, DLH Tangsel terjunkan Puluhan Personil

Angkat Sampah Di Situ Perigi, DLH Tangsel terjunkan Puluhan Personil

detaktangsel.com PONDOK AREN -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menerjunkan puluhan personilnya untuk mengangkat sampah dari dalam aliran kali Situ Perigi di Pondok Aren, Kamis (14/3/2019). Usai di angkat, sampah yang terdiri dari sampah plastik, Styrofoam, kayu-kayu kering, mainan anak-anak dan cabang pepohonan itu, selanjutnya di keringkan di bantaran Situ.

Kepala Bidang Persampahan pada DLH Kota Tangsel, Wisman Syah mengatakan, sampah yang diangkat dari dalam kali Situ Perigi, diperkirakan mencapai 30 ton. Namun untuk mengangkat sampah-sampah tersebut, butuh waktu lama lantaran ekskavator yang biasa digunakan untuk mengangkat sampah, saat ini dalam proses perbaikan akibat rusak.

"Sebetulnya kita butuh satu hari. Tapi karena alat beratnya rusak, sampah kita angkat secara manual. Dan ini butuh waktu lama," kata Wisman Syah di lokasi.

Wisman Syah jelaskan, agar tidak terjadi penumpukan sampah di bantaran Situ, pihaknya menggunakan dua unit truk dan dua unit mobil pick up untuk menganfkat sampah kering dari bantaran Situ.

"Untuk ngangkut sampah ini, kita butuh 7 mobil truk. Tapi karena sampahnya basah, untuk sementara kita gunakan dua truk ditambah dua mobil pick up," ujarnya.

Wisman Syah jelaskan, faktor curah hujan yang terjadi sejak beberapa hari ini, juga ikut mempengaruhi volume sampah yang ada di aliran kali Situ Perigi. Ditambah minimnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah yang dihasilkan rumah tangganya dan membuang sampahnya ke kali.

"Ini kenapa saya sampaikan seperti itu, lihat aja, ada banyak sampah rumah tangga di bungkus plastik yang kita angkat. Jadi saya imbau, janganlah masyarakat membuang sampah ke kali. Karena akan mengalir dan memenuhi situ perigi ini," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan Sampah pada DLH Kota Tangsel, Yudha menjelaskan, sampah yang menumpuk di aliran kali Situ Perigi, berasal dari aliran kali yang melintasi sejumlah perumahan. Mulai dari perumahan di Pamulang, Ciater, kampung Cilalung dan Jombang.

"Kemudian sampah-sampah ini kebawa aliran air kali, apalagi kalau musim hujan bakal datang terus, kebanyakan dari pemukiman. Saya juga mendapat laporan ada warga yang sengaja melempar sampah ke aliran kali. Ini tentu sangat disayangkan. Karena akan berimbas ke situ ini," pungkasnya.