Proposal Belum Dibaca, Pembina PAUD Kota Tangsel Menolak Tandatangan

Proposal Belum Dibaca, Pembina PAUD Kota Tangsel Menolak Tandatangan

detaktangsel.com - PAMULANG - Keberadaan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai jenjang pendidikan sebelum memasuki pendidikan dasar, sesungguhnya menjadi bagian penting dalam peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, sosio emosional, kemampuan berbahasa dan berkomunikasi, pemahaman dasar-dasar keagamaan, hingga membangun pondasi 'character building' anak yang siap menghadapi tantangan dan masa depan, melalui pengembangan potensi yang ada dalam dirinya.

Keberadaan PAUD di banyak tempat dipersiapkan dan disesuaikan dengan kemampuan pihak penyelenggara, dan atau donatur yang dimilikinya. Banyak PAUD dipersiapkan dengan sarana dan prasarana yang cukup modern dan terkesan mewah, namun juga tidak sedikit yang di bangun dengan swadaya mandiri dari para relawan sejati di bidang pelaku pendidikan dan pihak donatur (bila ada).

PAUD Budi Mulia yang beralamat di Jalan Cimandiri No.49 RT 001 RW 008 Kelurahan Cipayung Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan, menjadi salah satu contoh PAUD swadaya mandiri yang berdiri sejak tahun 2008 dengan dasar tekad kuat pengelola untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak kurang mampu, dhuafa, dan yatim paitu yang ada di sekitar wilayah RT/RW setempat.

Adalah sosok Hening Tersana Wirahyu (45 tahun), wanita berputra/putri empat orang anak, asal DI Yogyakarta dengan tegar hati dan berjuang bersama Yayasan Kasih Budi Mulia untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak kurang mampu secara ekonomi untuk mendapatkan pendidikan pra-pendidikan dasar dengan sebaik-baiknya.

Keterbatasan sarana dan prasarana Kegiatan Belajar Mengajar di PAUD Budi Mulia, tidak menyurutkan tekadnya untuk terus berbakti dan mengabdi. Dan, karena keterbatasan itu pula, hingga tujuh (7) tahun berjalannya PAUD, hingga kini belum memiliki ijin resmi dari Pemerintah Kota Tangsel, khususnya dari Dinas terkait.

Meskipun demikian, sebagaimana dijelaskan Hening, yang biasa disapa 'Bunda' saat berkunjung ke kantor detaktangsel.com, Rabu (27/5/2015), para anak didik alumni PAUD Budi Mulia yang sudah mencapai lebih dari 150 orang memiliki kemampuan yang bagus di tempat pendidikan dasar dan lanjutan.

Ketika masa pendidikan usai, khususnya untuk Play Group 'B', secercah harapan pun digulirkan pengurus PAUD Budi Mulia untuk melaksanakan acara 'Penggelaran Pelepasan dan Perpisahan' peserta didik, yang tentunya memerlukan sejumlah persiapan dan biaya yang mengiringinya.

Namun apalah daya, nampaknya niat itu kurang mendapat sambutan baik dari Pembina PAUD Kota Tangsel Hj Airin Rachmi Diany, yang selama ini nampak terlihat antusias bila menerima tamu di kegiatan 'Open Office' yang biasa dijadwalkan setiap Hari Rabu.

Pada kegiatan 'Open Office' kali ini, sebagaimana dijelaskan Bunda Hening, Airin justru datang sekitar pukul 15.00 WIB, padahal masyarakat sudah menunggu sejak pagi hari, sesuai jadwal dan list nomor antrian yang sudah disediakan pihak Pemkot Tangsel.

"Saya benar-benar kecewa, dan ini yang keduakalinya. Saya datang ke Open Office pun dengan sangat terpaksa. Saya datang bukan untuk minta uang kepada Wali Kota, saya datang hanya mau minta dukungan dan tandatangannya sebagai Pembina PAUD untuk ikut menyukseskan acara buat anak-anak kurang mampu dan yatim-piatu," ungkap Bunda Hening.

Dijelaskan Bunda, ia bersama rekannya datang ke Pemkot dengan membawa proposal untuk dibaca oleh Airin. Namun yang terjadi, menurut Bunda bukannya proposal dibaca dulu agar dimengerti, malah jawabannya tidak nyambung. "Aku benar-benar kecewa, sudah nunggu dari pagi, eh...datangnya jam 3 sore," ungkapnya lagi.

Sementara itu, Ketua LSM Perkota Nusantara Andi Nawawi, saat ditemui di halaman Pemkot Tangsel mengungkapkan, seyogyanya Airin berlaku bijak dan menampung semua harapan masyarakat.

"Buat apa ada Open Office, kalau caranya begitu. Utamakan dulu agenda yang sudah dijadwalkan buat rakyat, jangan mikir yang lain-lain," tegas Andi.

Eksistensi PAUD Budi Mulya Cipayung Ciputat menjadi menarik sekaligus mengherankan. Dalam rentang waktu tujuh tahun pengabdiannya kepada masyarakat, PAUD Budi Mulya sudah meluluskan peserta didik yang berkualitas, namun tampaknya justru pemerintahan setempat hirau dan tidak ada kepedulian .


"Sebenarnya, saya punya keluarga yang duduk sebagai anggota Dewan, tapi jangankan membantu, sekedar datang nengokin PAUD dan anak didik pun tidak pernah," ungkap Bunda Hening.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online