Membumikan Pencak Silat di Tanah Jawara

Ketua IPSI Kota Tangsel Wiwi Martawijaya Ketua IPSI Kota Tangsel Wiwi Martawijaya dokumen

detaktangsel.comSERPONG – Meski ditengah gempuran beladiri modern. Beladiri tradisional Pencak silat masih tetap dipertahankan, dilestarikan dan dikembangkan. Salah satu upaya Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Tangsel dengan menggelar festival dan pertandingan.

Belum lama ini, SMP Al Azhar Pamulang, Kota Tangsel menggelar Alpam Libels Open Pencak Silat di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan. Pertandingan pencak silat ini diikuti ratusan peserta dari pelajar. Pesertanya didominasi pelajar tingka SD dan SMP dari Kota Tangsel. Kegiatan ini digelar selama tiga hari.

Ketua IPSI Kota Tangsel E. Wiwi Martawijaya mengatakan kegiatan ini untuk menumbuh kembangkan dan melestarikan budaya tradisional. Terutama, pencak silat khas Kota Tangsel. Ada puluhan perguruan yang mempunyai gerakan dan jurus yang berbeda. "Pencak silat harusnya dilestarikan. Jangan sampai hilang tergerus beladiri modern," katanya pada Rabu (25/1/2017).

Menurutnya, pencak silat di Kota Tangsel terus di kembangkan. Salah satu upayanya dengan memasukan beladiri asli Indonesia ini ke muatan lokal (mulok) di sekolah. Ia mencontohkan di Al Azhar, pencak silat sudah menjadi ekskul dan mempunyai aliran silat yang biasa disebut ASBD (Al Azhar Seni Bela Diri). "Kita harus bangga dengan kebudayaan sendiri. Sudah ada beberapa sekolah pencak silat masuk muatan lokal (Mulok)," ujarnya.

Dengan digelar berbagai even pencak silat, sambung Wiwi diharapkan seni bela diri ini lebih membumi di kalangan pelajar masyarakat luas. "Banten Tanah Jawara. Kota Tangsel gudangnya atlet pencak silat," tandasnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online