Dalam kejuaraan tersebut, Imam petembak asal Ibu Kota DKI Jakarta meraih Juara Umum dan berhak memboyong piala bergilir "Abadi Sport Center Cup", Minggu (9/10/2016).

Keberhasilan Imam meraih juara umum tersebut merupakan buah kemampuannya menembak tepat sasaran dan meraih Juara Ketiga di Dua Kelas berbeda yang diperlombakan, yakni Kelas Benchrest (77 point) dan Kelas Multi Range (90 point).

Menurut H. Arifin Murod, pemilik sekaligus penanggung jawab kejuaraan menembak "Abadi Sport Center Cup", kehadiran Imam petembak asal DKI Jakarta di kegiatan yang dilaksanakannya merupakan bentuk perhatian dan relationship peraih medali di berbagai kejuaraan menembak di berbagai Kota/Kabupaten dan Provinsi.

"Pak Imam itu adalah atlit penembak sejati, juara di berbagai kejuaraan menembak, dan telah meraih lebih dari 250 medali di berbagai kejuaraan," ungkap H. Arifin Murod, sesaat sebelum menyerahkan piala bergilir kepada Imam sebagai Juara Umum.

Sementara itu, di Kelas Multi Range, Juara Pertama diraih Jhon dengan nilai sempurna 100, dan berhak mendapatkan medali emas, uang tunai Rp 2.000.000,00, Jacket kamuflase merk Abadi SC, dan satu unit TV 32 inch. Sedangkan Juara Kedua diraih Faroq dengan skor 90, dan berhak meraih medali perak, uang tunai Rp1.500.000,00, dan jacket kamuflase merk Abadi SC.

Di Kelas Benchrect terjadi pertarungan ketat dan menghasilkan selisih skor tipis satu point. Juara Pertama diraih petembak Boy. P dengan nilai 88, dan berhak meraih medali emas, uang tunai Rp 2.000.000,00, Jacket Kamuflase, dan mesin cuci dua pintu. Sedangkan, Juara Kedua diraih petembak Dani dengan nilai 87, dan berhak membawa pulang medali perak, uang tunai Rp 1.500.000,00, jacket kamuflase merk Abadi SC.

Sementara itu, di Kelas Benchrest anak umur 12 tahun kebawah, Juara Pertama diraih Yasid MD yang merupakan putra Juara Umum Abadi SC dengan skor sangat ketat, sama 150 point dengan peraih Juara Kedua Novasesa, sedangkan Juara Ketiga diraih Gumelar dengan nilai 120 point.

Pertarungan dua petembak cilik dengan skor sama tersebut, akhirnya memaksa keduanya harus bertarung tambahan untuk merebut "Best of The Best" di kegelapan malam, hujan rintik rintik, dan penerangan lampu hallogen plus senter yang terpasang di laras senapan.

Hebatnya, keduanya sukses melaksanakan tugas, hanya Yasid MD dua detik lebih cepat dari Novasesa. "Luar biasa," sontak suara penonton dan para juri.