Urgensinya Belum Tepat, Biaya Operasional Bus Trans Anggrek Bebani APBD Tangsel

Urgensinya Belum Tepat, Biaya Operasional Bus Trans Anggrek Bebani APBD Tangsel

detaktangsel.com SETU - Anggota Komisi IV DPRD Tangsel, Drajat Sumarsono, menilai biaya operasional bus Trans anggrek circle line akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tangsel. Apalagi armada bus trans anggrek ini membutuhkan biaya operasional yang semakin tinggi.

Di sisi lain, apakah keberadaan bus Trans Anggrek Cicrle line memberikan manfaat pada masyarakat sebagai transportasi publik belum pernah disampaikan.

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, untuk tahun anggaran 2015, dalam APBD Tangsel dialokasikan biaya operasional bus trans anggrek sebesar Rp 1,2 miliar lebih. Ia menilai, angka tersebut sangat besar.

"Untuk biaya operasionalnya saja satu bus trans anggrek mencapai Rp 1,2 miliar lebih, coba dikalikan lima bus totalnya bisa mencapai Rp 6 miliar. Makanya pasti setiap tahun harus terus disusui dan ini akan membuat rugi besar. Program lain yang lebih urgen tidak bisa dilaksanakan," katanya.

Drajat menambahkan, untuk saat ini urgensi bus trans anggrek circle dinilai belum tepat. apalagi, kata Drajat, kondisi infrastruktur jalan yang ada di Tangsel saat ini masih kurang baik.

"Saya lihat urgensi bus trans anggrek ini belum tepat dengan kondisi jalan yang kurang baik. Lebih baik anggaran operasional tersebut untuk biaya Pendidikan dan Kesehatan. Apalagi pendidikan dan Kesehatan program RPJMD Airin," ungkapnya.

Drajat pun meminta pada pihak pengelola dalam hal ini Dishubkominfo untuk duduk bersama dan melaporkan perkembangan bus Trans anggrek selama beroperasi beberapa minggu ini. "Ya kita akan meminta keterangan dari Dishub tentang keberadaan bus trans anggrek ini,"

Hal senada dikatakan Ketua Fraksi Hanura yang juga komisi IV Aguslan Busyro. Aguslan mengatakan, hendaknya kehadiran Trans Anggrek di Kota Tangsel jangan dipaksakan sebelum semua ditata dan diperbaiki baik masalah pelebaran jalan, perbaikan jalan, rambu lalu lintas hingga halte dan lainnya.

"Waah belum tepat untuk saat ini. Kita lihat saja kondisi jalan yang belum baik serta infrastruktur yang belum memadai," ujarnya.

Perlu diketahui, Anggaran operasional Trans Anggrek Circle Tangsel mencapai Rp1,25 miliar. Anggaran itu dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangsel 2015.

"Kita sudah siapkan anggaran operasionalnya untuk delapan bulan ke depan," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Tangsel, Taryono.

Anggaran itu, menurutnya dialokasikan untuk gaji sopir, gaji kenek, bahan bakar dan biaya pemeliharaan, seperti uji kelayakan kendaraan atau KIR dan ganti pelumas.

"Yang paling besar anggaran untuk bahan bakar yang mencapai 754 juta rupiah," tandasnya.

Koridor 2 ini merupakan satu dari 8 Koridor yang disiapkan Dishubkominfo untuk Circle Line Tangsel. Koridor ini melintasi Terminal Pondok Cabe – Jalan Agus Salim – Jalan RE Martadinata – Jalan Pajajaran – Jalan Siliwangi – Kampus ITI – Jalan Puspiptek – Jalan Taman Tekno – Jalan Buaran Rawa Buntu dan Terminal Intermoda Rawa Buntu (kereta api).

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online