Print this page

Pelajar Bolos Terjaring Razia, Kasatpol PP : Berikan Sangsi Tegas Tapi Tetap Mendidik

Kasatpol PP Tangsel, Azhar Syam'un Rachmansyah Kasatpol PP Tangsel, Azhar Syam'un Rachmansyah

detaktangsel.com SETU - Maraknya sejumlah oknum pelajar yang keluyuran atau membolos saat jam mata pelajaran di sekolah masih berlangsung, menimbulkan keprihatinan semua pihak. Sebab, pelajar yang membolos sangat rentan terhadap kejadian-kejadian yang tidak di inginkan lantaran minimnya pengawasan yang di lakukan para guru ketika pelajar tersebut berada di luar sekolah.

Kasatpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Azhar Syam'un Rachmansyah menegaskan, pelajar yang kedapatan bolos dan terjaring operasi penertiban oleh anggotanya, merupakan implementasi dari peraturan ketertiban umum dimana salah satunya melarang siswa berada di luar sekolah saat jam pelajaran di sekolah tempat siswa tersebut masih berlangsung.

"Kecuali ada tugas dari sekolah, itupun harus di sertai surat keterangan dari pihak sekolah yang menerangkan siswanya sedang mengerjakan tugas," kata Azhar di Serpong, Jumat (15/4/2016).

Azhar menjelaskan, sebagai salahsatu SKPD yang bersinggungan langsung dengan pelajar yang kedapatan bolos, tak jarang pihaknya mendapatkan berbagai alasan yang di sampaikan para pelajar saat terjaring operasi.

"Banyak macamnya yang disampaikan pelajar untuk ngeles. Tapi saat kita tanya surat tugas, mereka tidak ada," ungkapnya.

Diakui Azhar, pihaknya prihatin ketika mendapati sejumlah pelajar yang membolos dan terjaring razia. Untuk itu, ia pun meminta kepada pihak sekolah supaya memperketat pengawasan kepada para anak didiknya.

"Jangan gampang memberi ijin keluar kepada siswa. Jika ada siswa yang bolos, berikan sangsi tegas tapi tetap mendidik sesuai motto kota Tangsel, Cerdas modern dan religius," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 9 pelajar SMP dan SMA terjaring operasi yang dilakukan Pol PP Kota Tangsel lantaran kedapatan bolos saat jam belajar sekolah masih berlangsung, Kamis kemarin. Ke-9 pelajar itu, masing-masing berasal dari SMK Negeri dan swasta yang berada di kawasan Pamulang dan Serpong, Kota Tangsel. Sementara selebihnya berasal dari sekolah swasta yang ada di Bogor dan Kabupaten Tangerang.