Nyamanya Wisata di Hutan Kota 2

Nyamanya Wisata di Hutan Kota 2

SETU - Keberadaan 30,33% hutan kota yang tersebar di beberapa lokasi di Kota Tangerang Selatan, merupakan prestasi yang membanggakan, Tidak hanya bagi Pemerintah Kota, tetapi juga bagi Pemerintah Pusat.

Dalam kesempatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) yang dilakukan Kementerian Kehutanan beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal BP-DAS Kemenhut, Hilman Nugroho, atas nama Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemkot Tangsel, khususnya Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Tangsel yang telah memenuhi target ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas 30% dari luas wilayah.

"Tidak semua Kota di Indonesia dapat memenuhi target RTH sebagai hutan kotan," ungkap Hilman, ketika melaksanakan HMPI dan BMN di kawasan pintu tol Rawabuntu BSD diatas lahan seluas 2,23 Hektar milik BSD Land (BSD Tol).  

Sementara itu, beberapa hutan kota yang sudah menjadi tujuan refreshing bagi masyarakat, antara lain ; Hutan kota Jombang, hutan kota Tanah Tingal, Hutan Kodiklat-AL, hutan kota Witanaharja, Taman Wisata Situ Gintung, Taman Kota 1, dan Taman Kota 2

Taman Kota 2, atau juga biasa disebut Taman Tekno merupakan kawasan asri di lokasi strategis, terletak di daerah ekslusif kawasan perkantoran di wilayah Kecamatan Serpong dan Kecamatan Setu, kota Tangsel.

Aktivitas di Taman Kota 2 seakan tiada henti, dari pagi hingga petang hari. Dan, di sore hari membuat warga sekitar Tangerang Selatan mampir sejenak demi menghirup udara segar, melepas lelah dari padat serta hiruk pikuknya kehidupan dan aktivitas yang kian hari makin memenuhi otak dan menyedot energi umat manusia.

Meskipun Taman kota 2 berdekatan dengan Kawasan pergudangan Taman Tekno, namun kawasan  ini seolah tak tersentuh sedikit pun oleh asap tebal kendaraan dump truck serta kendaraan lain yang lalu lalang di sekeliling kawasan taman, yang tak jauh dari Kantor Dinas Tata Kota Bangunan dan Permukiman Kota Tangsel.

Aktivitas di hutan mini ini pun beragam, tak sekadar menghirup udara segar semata. Banyak rombongan keluarga yang sedang berlibur di Tangsel menyempatkan waktu berpiknik disana, termasuk muda mudi yang dimabuk asmara pun ada disana. Bahkan, berbagai komunitas seni, budaya, dan olahraga juga ada. Salah satunya, permainan papan seluncur atau biasa disebut skateboarding. Sekitar 12 anak muda usia 20 tahun memang biasa bermain papan seluncur di sore hari sekitar pukul 16.00 WIB.

"Saya senang dengan adanya wahana wisata hutan kota ini. Selain sejuk karena banyak pohon, di sini juga ada lahan berbentuk bundar dimana kami bisa bermain papan seluncur bebas tanpa hambatan," ujar Risyad Randy salah satu pemain papan seluncur, Rabu (25/12).

Randy menambahkan permainan papan seluncur ini tidak perlu membawa banyak peralatan karena cukup dengan menggunakan sepatu kets dan papan seluncur ini sendiri.

"Pakai sepatu untuk keamanan kaki agar tidak terluka, membawa papan seluncur, dan kemauan untuk berelatih sudah cukup untuk awal bermain papan seluncur," lanjut Randy saat istirahat bermain.

Randy melanjutkan, kegiatan ini biasa dilakukan setiap sore hari jika keadaan cuaca mendukung. "Kita main setiap sore hari. Itu pun kalau cuaca mendukung. Tidak dalam keadaan hujan," pungkasnya.
(Vino)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online