Akibatnya, anggaran ratusan miliar yang tidak terserap harus dikembalikan ke kas daerah.

"Ada dua dinas teknik yang menyumbang silpa terbesar. Seperti DTKPB dan Dinas Kesehatan," kata Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, Kamis (16/1).

Namun, pihaknya belum melakukan investigasi minimnya penyerapan anggaran di dua dinas tersebut. Sehingga menyebabkan Silpa hingga ratusan miliar rupiah.

"Masih kami evaluasi lebih lanjut. Kalaupun ada kelalaian, pasti akan ada tindak tegas," ucapnya.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menuturkan penggaran silpa bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran daerah tahun sebelumnya, penggaran silpa diprediksi bersumber dari pelampauan penerimaan PAD, pelampauan pemerimaan dana perimbangan dan penghematan belanja.

"Angka silpa merupakan estimasi sebelum tahun anggaran 2013 berakhir, sehubungan dengan proses penyusunan APBD Tahun 2014 melampaui tahun 2013, maka terdapat selisih lebih kas daerah pada RKUD per 31 Desember kemarin dibandingkan dengan silpa yang direncanakan," terangnya.

Dari hasil paripurna penyerahan nota keuangan tersebut pula, R-APBD 2014 Kota Tangsel mencapai Rp 2 triliun. Dengan rincian pendapatan dari asli daerah (PAD) mencapai Rp 799 miliar, kemudian dana perimbangan direncanakan sebesar Rp 681 miliar. Sementara dari lain-lain pendapatan daerah yang sah, direncanakan sebesar Rp 577 miliar.(def)