Kepala DBMSDA Kota Tangsel Retno Prawati mengatakan pihaknya menyiapkan dua truk pompa mobile untuk antisipasi banjir. Pompa yang disiagakan di kantor DBMSDA dan bisa dibawa ke daerah yang membutuhkan penanganan. Selain itu, DBMSDA juga memiliki 15 pompa statis yang tersebar di daerah-daerah rawan banjir. "Untuk pompa statis, ada 1 unit. Kita sebar di daerah Komplek Aliran Kali Ciputat, Kali Serua dan Cibenda. Kami juga memiliki 9 excavator yang disiapkan untuk pengerukan," ungkapnya.

Selain peralatan, kata dia, menyiagakan personel bantuan. Personel yang diambil dari Bidang Sumber Daya Air itu, siap membantu jika memang tenaganya dibutuhkan. "Kita juga siapkan personel dan alat," katanya.

Menurutnya, di Kota Tangsel masih terdapat sejumlah titik rawan banjir. Antara lain daerah Reni Jaya di Pamulang, Ciputat Baru di Ciputat, kawasan BPI di Pamulang, Serua Permai dan Kali Serua di Ciputat serta Kayu Gede di Serpong Utara. "Untuk tahun ini, ada penanganan yang dilakukan untuk daerah rawan banjir tadi. Seperti di daerah Reni Jaya akan dilakukan penanganan fisik yang saat ini akan masuk tahap lelang. Yang pasti, tahun ini akan ada penanganan untuk kawasan rawan banjir," terang mantan pejabat di Pemprov Banten itu.

Sementara, Kabid Informasi pada Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Ciputat, Erna Ernaningsih mengatakan puncak musim hujan bakal terjadi akhir Februari hingga awal Maret nanti. Intensitas awal Februari ini, menurutnya akan meningkat. "Kami menghimbau masyarakat waspada. Karena hujan yang turun disertai kilatan petir dan angin kencang. Terlebih pengguna kendaraan saat melintasi jalan, untuk berhati-hati," pungkasnya.