Perencanaan Pembangunan Amburadul, 22 Paket Gagal Lelang

Walikota Tangsel saat sidak ke bebrapa proyek pembangunan beberapa waktu yang lalu Walikota Tangsel saat sidak ke bebrapa proyek pembangunan beberapa waktu yang lalu

detaktangsel.comSETU - Lagi-lagi Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangsel memberi alasan puluhan lelang yang batal dilaksanakan tahun ini, dikarenakan sengketa lahan padahal sebelum anggaran di gelontorkan pastinya dengan perencanaan yang baik sehingga tidak mengendapkan anggaran menjadi silpa.

"Sangat disayangkan perencanaan dinas tata kota tidak melihat asfek lainnya ketika mengajukan rencana pembangunan sehingga berdampak saat akan pelaksanaan, kan sayang waktu terbuang setahun ini." ujar Andi Nawawi, ketua LSM Perkotaan Nusantara.

Pasalnya, Kabid Bangunan DTKBP Kota Tangsel Muqoddas Syuhada mengungkapkan dirinya baru mengetahui adanya persoalan diatas lahan yang hendak di bangun Pemkot ketika akan dilakukan pelelangan.

Makanya ketika lahan tersebut bermasalah, pihaknya tidak berani dan memutuskan untuk tidak melanjutkan lelang.

"Ketimbang nanti menjadi masalah, mending kita batalkan saja," katanya, Selasa (4/11).

Pada Daftar Penggunaan Anggaran (DPA) Bidang Bangunan DTKBP pagu anggaran pada APBD 2014 yang disediakan untuk pembangunan fisik berjumlah Rp 430 miliar dengan 95 paket pekerjaan. Bila dari jumlah tersebut ada sekira 22 paket yang batal dengan nilai Rp 35 miliaran, maka silpa pada tahun ini masih rendah atau 8 persen.

"Yang pasti Silpa tahun anggaran ini mencapai delapan persen. Angkanya bisa bertambah bila proses lelang yang kini berjalan kembali macet," ujarnya.

Kata dia, dari Layangan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) hingga kini masih ada 14 paket pekerjaan lainnya hingga kini masih dalam proses tender.

"Umumnya lelang yang berjalan untuk pembangunan fisik seperti membangun sekolah maupun infrastruktur lainnya," urainya.

Ia merinci beberapa proyek pembangunan fisik yang batalnya di lelang yakni pada dua titik di Kecamatan Setu. Yakni di Pasar Jengkol dan SMP Negeri 8 dengan pagunya Rp 18 milliar.

"Umumnya terkendala persoalan lahan yang asetnya belum semua selesai," ujarnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online