Aktivis Lingkungan Heru Santoso menilai ketinggian sampah TPSA Cipeucang dalam batas menghawatirkan bila tidak segera dicarikan solusi mengatasi persoalan tersebut. Solusinya masalah sampah ini harus melibatkan seluruh elemen, baik pemerintah ataupun masyarakat. Keterlibatan semua pihak menjadi kunci persoalan sampah di Kota Tangsel.

"Tidak bisa pemerintah saja yang memainkan peran mengatasi masalah ini. Harus bersama-sama dengan masyarakat," katanya, Jumat (28/11).

Heru mengungkapkan dengan ketinggian sampah mencapai sembilan meter dan bila tidak ada upaya mengatasi, tidak menutup kemungkinan sepuluh tahun mendatang tumpukannya mencapai 20 meter. Kalau sudah setinggi ini bisa menyebabkan terjadi bencana akibat sampah.

"Longsor di TPSA Leuwigajah, Jawa Barat, pada 2005 lalu bisa terulang bila tidak diambil langkah antisipasi mengatasi persoalan tersebut," ungkapnya.

Upaya yang dilakukan adalah bagaimana mengolah sampah menjadi barang produktif, membudayakan hidup bersih tanpa membuang sampah sembarangan, mengaktifkan bank-bank sampah, hingga pengelolaan sampah secara mandiri oleh masyarakt. Bila semua ini dilakukan masalah sampah yang menggunung akan bisa diatasi.

Kasi Pengumpul dan Pengolah Sampah Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel Tedy Krisna mengatakan sudah berupaya agar sampah di TPSA Cipeucang tidak nambah tinggi. Langkahnya membuat program bank sampah, pengelolaan sampah hingga kegiatan lainnya. Hingga kini semua kegiatan tersebut sudah berjalan.

"Langkahnya sedikit demi sedikit. Kita tetap menargetkan dua atau tiga tahun lagi sudah ada perubahan di TPSA Cipeucang," imbuhnya.

Tedy mengungkapkan, selain menjalankan program yang sudah ada, keterlibatan masyarakat juga penting. Tidak mungkin pemerintah jalan sendiri dalam persoalan sampah tanpa ada dukungan masyarakat. Peran serta masyarakat dalam mengatasi sampah amat besar, dan itu harus segera bisa diwujudkan.

Ronald, warga RT 015/03, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Serpong, mengatakan tumpukan sampah di daerah Cipecuang terhitung menghawatirkan. Baunya sudah menyebar hingga radius ratusan meter. Kata dia, bila tidak diatasi persoalan ini, nanti akan menimbulkan masalah baru, seperti kesehatan warga.

"Baunya kian menjadi-jadi. Tiga atau empat tahun lalu tidak seperti ini, sekarang kian parah," kata Ronald, yang rumahnya tidak jauh dari TPSA Cipeucang.