Lalu, bagaimana kader PKS DPP tersebut kepincut Pilkada 2020 yang hingar-bingarnya hingga kini sangat dinanti-nanti masyarakat Tangsel? Padahal, DPD PKS Kota Tangsel sejak awal keukeuh mendorong dua kadernya maju di Pilkada Tangsel, Ruhamaben dan Siti Chadijah.

Diam-diam, Rizal Bawazier sejak beberapa bulan lalu, mulai intens menjalin hubungan dengan sejumlah tokoh masyarakat. Mulai tokoh agama maupun tokoh pemuda di Kota Tangsel.

"Saya ingin membangun Tangsel yang lebih baik lagi. Bukan hanya menjadi walikota, tetapi mau membangun Tangsel," kata Rizal Bawazier di temui wartawan di salah satu rumah makan kawasan Serpong, Jumat (14/2/2020).

Ia juga mengaku siap bersaing dengan sesama koleganya sesama PKS. Sebab Rizal menganggap dalam Pilkada Tangsel nanti, merupakan sebuah perjuangan untuk di pilih dan memilih.

"Insya Allah siap (Bersaing). Namanya perjuangan, mungkin di pilih mungkin ngak, Wallahualam," tuturnya.

Rizal Bawazier jelaskan, tidak seperti partai-partai lain yang menggelar konvensi calon walikota, PKS Kota Tangsel tidak melakukan konvensi penjaringan bakal calon walikota.

"Kan PKS tidak ada konvensi, karena tidak ada konvensi, ya sudah. Jadi istilahnya, dari tiga calon itu mana yang akan di pilih oleh DPP, kita tunggu sampai Mai nanti," terang Rizal.

Sebagai orang yang baru muncul di Kota Tangsel, Rizal juga mengakui bila koleganya, Ruhamaben dan Siti Khadijah memiliki track record yang sangat bagus. Kendati begitu, Rizal mengaku optimis di usung PKS.

"Tapi kemarin kita lakukan survey, agak terkejut juga. Kita ada peningkatan. Survey dari internal kita, ada di urutan tujuh," ujar Rizal, dia bilang, survey di lakukan terhadap semua bakal calon walikota Tangsel.

Ditanya apakah sudah ada komunikasi dengan dua kolega nya sesama PKS, Rizal sebutkan sejauh ini dirinya tetap menjalin komunikasi. Bahkan, Rizal kemukakan bahwa kedua koleganya itu sudah mengetahui dirinya yang akan maju pada Pilkada Tangsel nanti.

"Kemarin sudah komunikasi, bicara mengenai motivasi dan sebagainya," tandasnya.