Rehabilitasi Tunanetra, Airin Apresiasi Perguruan Silat Merpati Putih

 Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany saat menanyakan kertas warna kepada penyandang tunanetra. Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany saat menanyakan kertas warna kepada penyandang tunanetra.

detaktangsel.com SERPONG--Perguruan pencak silat Merpati Putih Cabang Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kini tak hanya membina generasi muda Tangsel untuk mempelajari ilmu beladiri melalui jurus-jurus silat yang mematikan. Akan tetapi, perguruan pencak silat yang terbentuk pada 2017 di Kota Tangsel ini, kini mulai fokus lakukan rehabilitasi kepada para penyandang tunanetra yang ada di Tangsel.

Wakil Ketua Perguruan Pencak Silat Merpati Putih cabang Kota Tangsel Richard Kartiko mengatakan, tujuan diadakannya rehabilitasi terhadap para tunanetra agar mereka bisa mandiri tanpa menggunakan tongkat atau bantuan orang lain.

"Sebagai mana kita tahu, imej masyarakat tunanetra ini kan selalu tukang pijit. Makanya dengan diadakannya pelatihan ini, kita ingin mereka mandiri, tanpa menggunakan tongkat ataupun bantuan orang lain," kata Richard disalah satu pasar swalayan kawasan BSD, Serpong, Minggu (26/8/2018).

Dalam pelatihan dan rehabilitasi kepada tunanetra yang dihadiri Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany serta Anggota Komisi l DPRD Provinsi Banten, Zaid Elhabib tersebut, Richard jelaskan ada beberapa materi yang diberikan kepada para tunanetra berjumlah 12 orang tersebut. Diantaranya meliputi warna, kecepatan, volume, dan komposisi berbagai objek.

WhatsApp Image 2018 08 26 at 18.16.57

"Meraka kita berikan latihan sejak bulan puasa lalu. Target kita memberikan pelatihan selama 6 bulan dengan metode getaran yang dimiliki para pesilat merpati putih," ungkapnya.

Diakui Richard, ada tingkat kesulitan dalam memberikan pelatihan kepada para tunanetra. Namun dengan ilmu getaran yang dimiliki para pesilat perguruan Merpati Putih, tingkat kesulitan tersebut dapat dilalui.

"Kita melatih mereka selama 2 kali seminggu. Kami optimis bila priode enam bulan ini, para tunanetra mampu mengenali warna yang ada di sekeliling mereka," bebernya.

Anggota Komisi l DPRD Provinsi Banten, Zaid Elhabib mengemukakan bahwa pihaknya akan terus mendorong adanya pembinaan dan pelatihan terhadap kaum difabel terutama para penyandang tunanetra agar benar-benar bisa mandiri tanpa bantuan tongkat maupun bantuan orang lain.

"Walaupun baru beberapa bulan, saya lihat progressnya sudah mulai terlihat. Salah satunya mereka mulai mengenali warna. Ini yang saya rasa cukup menarik untuk melakukan pembinaan kepada tunanetra di Tangsel," ujarnya.

Menurutnya, pelatihan kepada tunanetra, harus dilakukan secara berkesinambungan agar mereka bisa hidup mandiri layaknya manusia normal pada umumnya.

WhatsApp Image 2018 08 26 at 18.17.08

"Tapi itu tadi, pelatihan dan pembinaan dilakukan secara berkesinambungan. Karena tadi saya lihat, mereka sudah mengenal warna-warna spesifik," ungkapnya.

Sementara itu, Walikota Airin Rachmi Diany mengapresiasi pemberian pelatihan yang dilakukan perguruan pencak silat kepada Merpati Putih kepada para tunanetra yang ada di Tangsel. Karena, dengan adanya pelatihan tersebut, perguruan silat Merpati Putih memiliki kepedulian terhadap sesama.

"Ini langkah positif yang harus diapresiasi oleh semua pihak, termasuk pemerintah. Karena dengan pelatihan tersebut, kita sama-sama berharap para tunanetra bisa hidup mandiri," tandasnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online