Print this page

'Perang' Petasan di Pesta Rakyat Tangsel Makan Korban

'Perang' Petasan di Pesta Rakyat Tangsel Makan Korban

detaktangsel.com- SERPONG, Pesta rakyat di Kota Tangsel makan korban. Satu orang meninggal dunia karena terkena serpihan petasan saat menonton pesta rakyat yang digelar di kawasan Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel.

Pesta rakyat yang digelar setiap tahun ini berbeda dengan pesta rakyat kebanyakan. Pesta rakyat yang sudah berlangsung puluhan tahun ini, selalu menyajikan 'perang' petasan. Maksud dari perang petasan, setiap perwakilan kampung yang ikut serta dipersilahkan menyalakan petasan tanda sudah berakhirnya kegiatan. Para peserta umumnya merakit sendiri petasan tersebut sesuai dengan keinginan. Ada berbentuk kapal terbang, berbentuk tugu monas atau jenis lain.

Jelang petasan hendak dinyalakan, tidak boleh ada warga yang mendekat kecuali perwakilan peserta yang bertugas menyalakan sumbu. Petasan dinyalakan secara bergantian atau bersamaan sebagai penanda telah selesainya pesta rakyat yang dilangsungkan selama satu minggu itu. Panitia pun menyediakan lokasi khusus yang cukup luas sebagai lokasi diledakkannya petasan.

Naas untuk kegiatan pesta rakyat tahun 2014 ini, menelan satu korban jiwa. Diketahui, Ida (38), warga Kampung Benyi, RT02/04, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel tewas.

Informasi yang dihimpun, korban tewas karena mengalami luka cukup serius dibagian dada karena terkena serpihan petasan. Korban tewas pada Minggu (31/8) petang, sesaat satu persatu petasan mulai dinyalakan sebagai tanda selesainya pesta rakyat yang dilaksanakan seminggu penuh tersebut.

"Korban sudah meninggal saat sampai rumah sakit," ujar Nanang, sepupu korban di rumah sakit IMC, Bintaro.

Menurut Nanang, korban datang ke lokasi tersebut bersama suami. Saat itu keduanya datang untuk menyaksikan pesta rakyat tersebut. Namun naas, jelang penutupan pesta rakyat yang dibarengi dengan dinyalahkannya petasan, korban terkena percikan petasan yang mengakibatkan luka robek cukup parah di bagian dada.

Panitia kegiatan pesta rakyat, Sulistio mengatakan, pihaknya dalam melakukan kegiatan pesta rakyat selalu mengutamakan keamanan. Salah satunya terus mengingatkan warga agar tidak mendekat ke lokasi petasan diledakkan. Menurut Sulistio, atas kejadian tersebut ada 12 orang yang mengalami luka akibat ledakan petasan. Diduga, belasan warga yang terkena serpihan itu terlalu dekat dengan titik ledakan saat petasan meledak.

"Untuk jumlah pasti yang terkena serpihan petasan, saya kurang tahu. Namun ada sekitar 12 orang. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit oleh warga yang ada di sekitar kejadian," ujarnya.

Kabag Humas dan Protokoler Pemerintah Kota Tangsel, Dedi Rafidi mengungkapkan sangat menyayangkan terjadinya insiden tersebut. Ia coba meluruskan, bahwa kegiatan perang petasan di Kota Tangsel lahir dari inisiatif warga lokal.

"(Perang petasan, red) Itu memang sudah menjadi agenda rutin tiap tahun. Biasanya yang melaksanakan warga lokal atau dari komunitas pegiat seni," jelasnya.

Terkait kegiatan pesta rakyat yang berujung pada tewasnya seorang warga, Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Tangsel Dedi Rafidi mengaku Pemkot Tangsel turut berbela sungkawa. Pemkot Tangsel terang Dedi, pernah mewacanakan penggunaan petasan dalam pesta rakyat dihapuskan. Namun, rencana kebijakan tersebut ditentang karena dinilai malah menghilangkan salah satu budaya masyarakat yang memang sudah lekat dengan menyalakan petasan di penutupan pesta rakyat.

"Diharap kedepannya, harus lebih dijaga lagi keselamatan di lokasi pesta rakyat. Terutama di spot yang akan dijadikan lokasi meledakkan petasan. Ini untuk menjaga keselamatan penonton maupun peserta dan panitia," ujarnya.