Print this page

Organda Tolak Transjakarta Serpong-Grogol

Ilustrasi Ilustrasi

detaktangsel.com SERPONG – Bus Transjakarta terintegrasi jurusan grogol-serpong, hari ini (6/6) resmi beroperasi. Tarif Transjakarta senilai Rp3500 per orang. Namun, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Tangsel menolak beroperasinya transportasi massal. Mereka menilai bus tersebut bisa mematikan trayek angkutan kota.

Diketahui, rute bus Transjakarta dari‎ Giant BSD masuk lewat tol Kebon Nanas. Bus akan keluar lewat pintu tol Tomang menuju halte busway di Grogol, Jakarta Barat.

Kepala Bidang Angkutan pada Dishubkominfo Kota Tangsel Wijaya Kusuma mengatakan, transportasi massal ini akan beroperasional mulai Senin, (6/6). Bus rute ini disiapkan sebanyak 36 unit dan beroperasi mulai pukul 05.30 hingga 20.30 WIB. "Pemberangkatan mulai dari Giant BSD. Sedangkan, bus stop terletak di Jembatan Penyebrangan Orang (JPO)," ujarnya, Minggu (5/6).

Kata dia, beroperasinya Transajakarta terintegrasi sudah dilakukan rapat kordinasi dengan pihak Kepolisian Resort (Polres), pengembang kawasan BSD City dan pengelola Giant. "Awalnya delapan unit dengan tarif sebesar Rp3500 dari Serpong hingga Grogol," katanya.

Sementara itu, Ketua Organda Kota Tangsel Yusron Siregar menyatakan, pihaknya akan mengajukan opsi lain. Soalnya, melihat jalur transajakarta bersinggungan dengan trayek angkotan Serpong-Kalideres (roda niaga). "Organda Banten meminta saya untuk melakukan negosiasi dengan Badan Transportasi Jabodetabek," terangnya.

Menurutnya, Organda Banten meminta untuk menunda tranjakarta beroperasi di Tangerang dan Kota Tangsel. Supaya trayek angkot yang sudah ada tidak bersinggungan. Kata dia, Tranjakarta rute Serpong-Grogol tidak diperlukan di Kota Tangsel. Untuk di Bintaro sudah ada Trans Bintaro-Ratu Plaza-Sudirman. Kemudian untuk bus Trans BSD melayani trayek Ratu Plaza-Sudirman, APTB Blok M dan Kota Tua. "Untuk apa ditambah lagi di Tangsel, semuanya sudah tercover," pungkasya.