Jangan Paksakan Seni dan Budaya Banten Jadi Ikon Tangsel

Jangan Paksakan Seni dan Budaya Banten Jadi Ikon Tangsel

detaktangsel.com SERPONG - Ketua Asosiasi Seniman Tangerang Selatan (ASTS) Sulistiono mengatakan, soal identitas seni dan kebudayaan, Tangsel mau di bawa kemana, karena di pandang dari seni dan budaya Tangsel bukan sunda atau betawi. Dan jangan di paksakan seni dan budaya dari Banten ke Tangsel. Biar seni dan budaya Tangsel lahir dari masyarakat Tangsel sendiri. Kamis, (11/06/2015).

Sulitiono juga menjelaskan, seharusnya Tangsel memiliki identitas yang jelas menyoal seni dan budaya. Dan seni budaya Tangsel harus lahir secara alami bukan dipaksakan.

"Seharusnya identitas seni dan budaya Tangsel lahir dari hasil perkawinan seni dan budaya Sunda, Banten dan Betawi. Karena mengingat letak geografis wilayah," jelasnya.

Perlu di ketahui, menurut Sulitiono, seni dan budaya tidak boleh sengaja di paksakan dari Banten. "Seni dan budaya bukan sengaja di ciptakan, seni dan budaya Banten jangan di paksakan sebagai ikon seni dan budaya Tangsel." katanya.

Dirinya meminta agar seni dan budaya Tangsel agar tidak hanya memaksakan seni dan budaya dari Banten. "Kami, minta kepada pemkot Tangsel khususnya airin untuk tidak memaksakan budaya Banten sebagai satu satunya ikon seni dan budaya Tangsel." Ujarnya kepada wartawan.

Sulistiono menambahkan, "Karena seni dan budaya lahir dari karya cipta masyarakat yang ada di Tangsel. Dan perhatihan pemkot harus secara menyeluruh." tambahnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online