Mereka, ada yang menjalani rawat jalan dan rawat inap. Sedangkan jenis narkotika yang digunakan, terdiri dari berbagai jenis. Kasih Rehabilitasi BNN Kota Tangsel, drg Vinna Tauria mengatakan pasien narkoba yang dirawat inap dikirim ke dua tempat, yakni Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur dan Lido. Sebanyak sembilan dari 48 orang yang menjalani rehabilitasi, hingga kini masih mendapat perawatan di RSKO dan Lido.

"Para pasien ini kebanyakan dari hasil razia dan laporan dari keluarga maupun masyarakat. Sedangkan pengguna yang sadar lapor diri sangat minim, kurang dari lima orang. Hingga saat ini, kita sudah melakukan rehabilitasi terhadap 200 pengguna narkotika," katanya menjelaskan di Serpong, Senin (25/7).

Ia akui, mencari pasien narkotika itu sulit, terlebih menunggu para pengguna itu sadar kalau mereka butuh perawatan. Maka itu, pihaknya pro aktif turun ke lingkungan dan mendompleng razia kependudukan maupun hiburan malam yang dilakukan Pemkot Tangsel.

"Sangat sulit. Maka itu, kami butuhkan juga kesadaran lingkungan sekitar maupun keluarga pengguna narkoba untuk melaporkan para pengguna narkoba itu kepada BNN, nanti BNN yang urus agar mereka bisa kembali ke kehidupan normal," tandasnya.

Kasih Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Tangsel, Sonny Gunawan menambahkan selain melakukan program rehabilitasi pengguna narkotika, BNN fokus pula melakukan pencegahan. Jadi targetnya, tidak hanya menyembuhkan yang telah sakit tapi upaya BNN Tangsel terus mendorong melek bahaya narkoba terus digalakan.

"Inilah alasan mengapa orang yang sehat sangat rentan terkena narkoba. Sebab seperti kita ketahui pengguna narkoba dari orang biasa hingga artis papan atas. artinya semua orang bisa terkana tinggal bagiman menjaganya jangan samapi terjerumus," tambahnya