Hal ini diungkapkan langsung oleh Sekretaris Dinsoskertrans Kota Tangsel, bahwa pihaknya telah mengajukan program tersebut dalam APBD Perubahan.

"Kedepan harga tebus raskin akan dibebankan dalam anggaran perubahan. Jadi nanti kedepan, masyarakat miskin bakal menerima raskin secara gratis," ungkap Wiwi Martawajiya saat ditemui di Kantor Dinsoskertrans Tangsel, Rabu (01/10).

Dirinya menyebutkan, sebelumnya masyarakat miskin Kota Tangsel dengan jumlah 16677 kepala keluarga, dibebani harga tebus raskin sebesar Rp 1600 per kilogram. Maka dengan adanya program itu, masyarakat miskin tersebut tidak akan lagi dibebani alias gratis.

"Terdapat 16677 yang terdata saat ini, tiap keluarga mendapatkan jatah 15 kilo dan penyalurannya sebulan sekali," sebut Wiwi.

Dikatakan Wiwi, untuk menunjang pelaksanaan penyaluran raskin, pihak Pemkot Tangsel juga telah merancang dan membahas Peraturan Walikota tentang penyaluran raskin.

"Terkait penyaluran raskin, kita juga telah merancang dan menyusun Peraturan Walikota. Semoga aturan itu dalam minggu ini dapat diselesaikan," katanya.

Sekedar diketahui, Wiwi mengatakan, agar tidak terjadi salah sasaran dalam penyaluran raskin, kedepan pihak Dinsoskertrans akan mengupdate kembali data masyarakat tergolong miskin serta akan memberikan indetifikasi kepada mereka yang telah menerima raskin.

"Insya Allah awal tahun data tersebut dapat terupdate. Adapun untuk mengindetifikasi penerimaan raskin akan ditempelkan stiker. Ini dilakukan agar tidak salah sasaran," pungkasnya.