Atasi Pengangguran, Pemkot Tangsel Segera Buka Job Fair

 Airin Rachmi Diany di dampingi Purnama Wijaya saat mengunjungi Job Fair di BSD beberapa waktu lalu Airin Rachmi Diany di dampingi Purnama Wijaya saat mengunjungi Job Fair di BSD beberapa waktu lalu

detaktangsel.com SERPONG - Angka pengangguran di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) semakin hari jumlahnya semakin meningkat. Tercatat, ada sebanyak 46 ribu warga di wilayah pemekaran itu saat ini masih berstatus pencari kerja.

Untuk mengatasi itu, Pemkot Tangsel melalui Dinas Sosial Ketenagaerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) dalam waktu dekat segera membuka job fair yang di gelar pada tanggal 23-25 Nopember mendatang. Sebelumnya, ribuan pencari kerja sukses merubah hidup dengan bekerja di beberapa perusahaan setelah melamar di lokasi job fair yang di gelar Dinsos Tangsel di bilangan BSD beberapa bulan lalu.

Kepala Dinsosnakertrans Kota Tangsel Purnama Wijaya mengungkapkan, job fair yang segera di gelar bulan Nopember bulan ini sekaligus untuk menyambut HUT Tangsel ke Vlll.

"Kami berharap banyak masyarakat yang datang. Karena job fair kali ini bertepatan dengan HUT Tangsel ke delapan," kata Purnama di Serpong, Rabu (2/11).

Menurutnya, untuk pelaksanaan job fair Nopember bulan ini pihaknya terus menyiapkan segala sesuatunya. Termasuk keikut sertaan perusahaan-perusahaan yang ada di Tangsel. Ia pun menargetkan 50 perusahaan ikut berpartisipasi di ajang job fair tersebut. Sedangkan peluang lowongan yang akan diumumkan, Purnama mengatakan bahwa hal tersebut masih dalam pendataan.

"Kami ingin kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Tangsel. Banyak kesempatan bagus bagi pelamar kerja untuk menempati sejumlah perusahaan," beber mantan Camat Ciputat Timur itu.

Kata dia, yang menjadi kendala jumlah angka pengangguran yang mencapai 46 ribu itu lantaran di pengaruhi daya serap sumber daya manusia (SDM) yang ada masih rendah. Ia pun mencontohkan, manakala perusahaan membutuhkan sarjana teknik, namun yang melamar di perusahaan berasal dari sarjana yang bukan pada bidangnya. Sehingga, kondisi tersebut tidak dapat diterima perusahaan.

"Tangsel surplus lowongan kerja dan tidak pernah devisit hanya saja tidak banyak yang terjaring karena tidak sesuai yang dibutuhkan perusahaan. Kalau kesempatan sebetulnya cukup banyak," Purnama menambahkan.

Untuk Kota Tangsel, lanjut Purnama, anak sekolah setingkat SLTA yang melanjutkan ke perguruan tinggi mencapa 70 persen. Sedangkan sisanya, lulusan SLTA tersebut tidak melanjutkan ke perguruan tinggi namun memilih bekerja.

Di jelaskan Purnama, pada Mei tahun 2016 ini jumlah lowongan kerja dari perusahaan jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan tahun 2015 lalu. Hal ini karena faktor melemahnya ekonomi. Situasi tersebut, berdampak pada perusahaan yang tidak membuka lowongan kerja.

"Pada 2016 pertengahan lalu penerimaan jumlahnya lebih kecil jika dibandingkan tahun sebelumnya. kami menerima penjelasan dari perusahan mereka tidak membuka lowongan terlalu banyak karena dampak ekonomi yang lemah," tuturnya.

Purnama pun merinci jumlah lowongan kerja dari tahun ke tahun di ajang job fair yang di gelar Pemkot, dimana, pada 2015 sebanyak 13 lowongan kerja di tiap tiap perusahaan yang ada di Tangsel. Sedikitnya ada 6 ribu pelamar sementara yang diterima dan dilakukan ferivikasi jumlahnya hanya 3 ribu lebih.

"Sedangkan tahun 2014, terbilang cukup bagus. Karena lamaran yang diterima mencapai lima ribu. Ini angka yang cukup signifikan sekali," tandasnya. 

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online