Alang-Alang Bakal Digusur, Seluruh Tokoh Masyarakat Mendukung

Alang-Alang Bakal Digusur, Seluruh Tokoh Masyarakat Mendukung

detaktangsel.com SERPONG-Tokoh masyarakat, lurah dan Camat Buaran Serpong mengadakan rapat persiapan gusur alang-alang. Rapat itu dilakukan Senin (21/3) guna mencari langkah persuasif.

Lurah Buaran Serpong Ali Hidayat usai melakukan rapat di kantornya itu bentuk dari komitmen dari seluruh elemen masyarakat Buaran. Semua masyarakat tidak sepakat alang-alang menjadi nama yang mencoreng warga asli.

 

"Kami bersama tokoh masyarakat beserta Camat dan Dinas Sosial serta Satpol PP dalam rangka rencana membongkar alang-alang," paparnya.

Dalam pembahasan rapat, mengupayakan bagaimana memanusiakan penguhi alang-alang jangan sampai mereka membabi buta saat dilakukan penggusuran. Meski semua masyarakat sudah jengah kepada mereka tapi tidak mudah mengusir begitu saja.

"Menyelesaikan persoalan ini tidaklah mudah. mereka manusia maka harus diamusiakan bagaimana caranya ini kami sedang bahas sampai ada solusi yang jelas," pungkas ia.

Pola pengusuran pun harus dilakukan secara damai, jangan sampai terjadi bentrokan antara aparat dengan penghuni alang-alang. Setelah digusur apakah akan ditampung oleh Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan untuk dibina atau bagaimana.

"Ada wacana jika mereka digusur supaya ditampung dan diberikan pelatihan bagaimana bisa memiliki keterampilan. Sehingga bisa beralih profesi," imbuhnya.

Data yang tercatat di RT 01/06 Kelurahan Buara sekitar 30 bangunan rumah semi permanen tersebar di kawasan itu. Sedangkan pekerja sek komerial (PSK) tercapat ada 300 orang berasal dari luar Tangsel.

"Data yang kami himpun cukup banyak sampai ratusan mereka berprofesi menjadi wanita malam. ini sangat meresahkan masyarakat pada umumnya," tambahnya.

Camat Serpong Mursinah saat rapat itu hadir menegaskan upaya pemerintah Kota Tangsel dalam memberantas tempat hiburan malam dengan tegas harus dibina. Jangan sampai menimbulkan kegaduhan dan ketidak amanan masyarakat Tangsel pada umumnya.

"Kita mengharapkan lingkungan sekitar menjadi aman dan tentram. Maka dari itu Pemkot Tangsel berkomitmen dalam menjaga kestabilan wilayah," kata ia seperti yang ditirukan oleh Ali.

Mursinah juga menejalaskan sebelum melakukan pembongkaran harus memberikan sosialisasi dan mediasi terlebih dahulu agar mereka memahami. Jika dan solusinya bagaiman jangan sampai membongkar namun tidak ada solusi khawatirnya mereka berpindah ke kontrakan-kontrakan warga sekitar.

"Ini perlu juga pengawasan dan kordinasi dengan pemilik kontrakan jangan sampai dimanfaatkan oleh mereka setelah nanti digusur," tambahnya.

Salah satu warga Buaran, Rubianto (35) menegaskan alang-alang sudah dikenal diluar Tangsel dan ini sangat memalukan. Sebagai warga asli Buaran, dirinya telah menyaksikan sekitar 30 tahun lalu kawasan buaran itu telah ditempat wanita malam.

"kami warga sekitar sangat resah dan tidak setuju sekali kampung kami dijadikan usaha mereka dengan cara haram. Sejak 30 tahun silam status itu melekat bagi kampung kami dan belum ada tindakan. Disinilah ketegasan pemimpin Tangsel yang kami tunggu," katanya.

Ia membandingkan jika Jakarta Kalijodo saja bisa dibubarkan dengan apapun caranya tempat seperti itu harus dibongkar. Jika pimpinan Kota Tangsel berdiam saja berarti sama saja membiarkan bsinis haram itu mampu menghacurkan masa depan.

"Tindak tegas saja, Jakarta buktinya berhasil, Surabaya juga berhasil. Jika Pemkot tidak punya keberanian bagaiman masyarakat kecil yang tidak memiliki kekuatan," desaknya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online