Produk Amerika Ini Ramaikan Pasar Mesin Pemanas Air Di Indonesia

Produk pemanas air Rheem saat di pamerkan diajang Indo Build Technical Expo 2019 di ICE BSD. Produk pemanas air Rheem saat di pamerkan diajang Indo Build Technical Expo 2019 di ICE BSD.

detaktangsel.com SERPONG--Ribuan karya arsitek asal Indonesia serta perusahaan bahan bangunan dari seluruh dunia, tumpah ruah dalam dalam ajang pameran bertajuk 'Indonesia Building Technology Expo 2019', di ICE BSD, Serpong.

Dalam ajang pameran itu, semua karya arsitek ataupun industri bangunan yang ditampilkan, berbasis teknologi terpadu yang berlandaskan industri 4.0. Bahkan, ada selasar pameran yang dibuat seperti galeri karya dari perusahaan dan kampus arsitek yang ada di Indonesia serta internasional.

"Ini sangat menarik, pameran ini memperlihatkan dunia arsitek baik untuk residen atau perusahaan memadukan dengan teknologi atau software terbaru. Malah ada pakai Vitual Reality (VR) dan 4D," kata Kresna, salah seorang pengunjung pameran tersebut.

Lalu, ada pula mural yang menggambarkan industri pembangunan berbasis 4.0. Dimana semua unsur arsitektur berpadu dengan teknologi atau software terbaru di dunia.

Namun, dari ribuan karya yang dipamerkan itu, ada salah satu produk yang menarik perhatian pengunjung, yakni mesin pemanas air dengan merek dagang Rheem. Produk dari Amerika itu, ternyata kini bukan lagi menyasar pada hotel atau rumah sakit sebagai pangsa pasar utamanya, kini mulai diminati untuk kalangan rumah tangga. Sejak 2018 masuk dalam dunia perdagangan, sudah 1.200 unit yang laris terjual.

"Ini tuh sudah seperti lifestyle. Di pemukiman atau di apartemen jarang pakai bak lagi untuk nampung air, jadi mereka memakai shower atau air pancur," kata Agus Tandany, Managing Director PT Dewata Vulcalindo Suryajaya, yang membawa water heater Rheem ke Indonesia, ditemui di ICE BSD, Rabu (20/3/2019).

Permintaannya, di Indonesia yang adalah negara beriklim tropis, mencari mesin yang justru berkekuatan kecil atau hanya sekitar 250 sampai 350 watt saja. Berbeda dengan di Vietnam, yang ada musim dinginnya, mereka mencari pemanas air yang memang untuk menghangatkan di musim dingin.

Teknologi kekiniannya, lanjut Agus, mesin pemanas air ini bakal meminimalisir atau emisi karbo, dampak lingkungan yang dihasilkan. "Kami ikut komitmen pemerintah, makanya emisi yang dihasilkan dapat ditekan sampai 50 persen," tuturnya.

Sementara, dalam pameran yang berlangsung hingga lima hari itu, diperlihatkan juga teknologi pembangunan berbasis 4.0 dan menganalkan energi yang efisien dari dalam dan luar negeri. Ada ratusan perusahaan sekaliber internasional yang mempertontonkan ribuan karya terbarunya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online