Asik, Jumlah Titik Kemacetan Di Tangsel Mulai Berkurang

Angkot, juga kerap menjadi salahsatu faktor penyumbang kemacetan di jalan raya Angkot, juga kerap menjadi salahsatu faktor penyumbang kemacetan di jalan raya

detaktangsel.com SERPONG--Soal kemacetan lalulintas yang masih kerap terjadi dibeberapa titik di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), berangsur-angsur mulai teratasi.

Jika pada tahun 2015 lalu jumlah titik kemacetan lalulintas dikota pemekaran ini terbilang tinggi, yakni berjumlah 42 titik, kini, seiring perbaikan infrastruktur yang dilakukan Pemkot, jumlah titik kemacetan berangsur turun menjadi 29 titik.

Sekretaris Dishub Tangsel Aplahunajat mengatakan, untuk mengurai kemacetan yang masih kerap terjadi, pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan Satlantas Polres Tangsel. Diakui Aplah, Dishub Tangsel telah menyiapkan beberapa solusi untuk mengurangi jumlah titik kemacetan tersebut.

"Dari kajian yang kita lakukan, titik macet tersebut berada pada dilokasi kegiatan pendidikan, persimpangan, lokasi pekerjaan umum," katanya di Serpong, kemarin.

Aplah jelaskan, untuk mengurangi titik macet di tahun 2017 ini, Dishub akan rampungkan upaya penanganan kemacetan. Dia bilang, saat ini ada empat titik macet yang pengkajiannya tengah dilakukan Dishub. Adapun keempat titik kemacetan yang dikaji ini diantaranya pada Simpang Maruga, Simpang Gopli Pondok Aren, Simpang Japos dan Simpang Tarumanegara.

"Kita akan berlakukan beberapa sistem, dibeberapa titik yang kita terapkan sistem itu, dampaknya cukup signifikan. Disimpang Ciater, simpang Gading Serpong, simpang Alam Sutera dan German Center, kemacetannya sudah bisa diminimalisir," sambungnya.

Ia juga mengungkapkan, jam operasional sekolah yang ada di Tangsel juga kerap menimbulkan kemacetan. Dalam proses pengkajian yang lakukan Dishub pada berlangsungnya jam operasional sekolah ini, Dishub akan memberlakukan perbedaan jam operasional tersebut.

"Nanti kita bedakan jam operasioanl kerja dan sekolah, kemudian menyediakan angkutan gratis untuk pelajar. Jadi siswa tidak turun di depan sekolah melainkan di dalam halaman sekolah," jelasnya.

Adanya keputusan ini, lanjut Aplah, merupakan pertimbangan dari beberapa daerah yang sudah menetapkan bus sekolah gratis bagi siswa dalam rangka mengurangi kemacetan.

Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, permasalahan kemacetan yang kerap terjadi di Tangsel dinilai sulit ditangani. Untuk itu, selama proses penanganan kemacetan berlangsung, pemkot selalu berusaha mencari solusi penanganannya.

"Ketika masyarakat mengeluhkan permasalahan macet, pemerintah siap untuk menampung kemudian bersama-sama mencari solusinya," singkat Benyamin.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online