Awas, Gerakan Konsolidasi Kemenag Tangsel Jelang Pilkada

Awas, Gerakan Konsolidasi Kemenag Tangsel Jelang Pilkada

detaktangsel.com SERPONG - Beredarnya undangan dialog dengan Walikota Tangerang Selatan Hj Airin Rachmi Diany yang digagas oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangsel yang dialamatkan ke seluruh jenjang satuan pendidikan dibawah binaan vertikal Kemenag, mengundang pertanyaan banyak pihak dan dipandang sebagai 'sesuatu' menjelang pelaksanaan Pilkada mendatang.

Dalam undangan yang beredar, tersurat : Assalamu alaikum wr wb. Sehubungan acara dialog dengan WALI KOTA TANGERANG SELATAN, Hj. AIRIN RACHMI DIANY,SH,MH, tentang Madrasah di Era Otonomi Daerah. Dengan ini kami mengundang :

1. Seluruh Kepala RA, MI, MTs, MA Negeri dan Swasta.

2. Seluruh guru RA, MI, MTs, MA, PNS dan honorer.

3. Guru-guru penerina TUNDA, dan calon penerima TUNDA.

Untuk menghadiri acara tersebut, pada : Hari Kamis, 25 Juni 2015, pukul 08.00 WIB s.d selesai, di MAN INSAN CENDEKIA BSD SERPONG.

Mengingat sangat pentingnya acara tersebut, kami mohon Bapak-Ibu hadir tepat waktu. Demikian terima kasih. Wassalam, U Yusuf

Menanggapi adanya pandangan miring atas rencana kegiatan tersebut sebagai 'sesuatu' dan upaya-upaya kampanye terselubung pihak incumbent bekerja sama dengan pihak Kemenag, Sekretaris Kemenag Kota Tangsel Ustadz H. Abdul Rojak, ketika dihubungi detaktangsel.com melalui Hand Phone menjelaskan, kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut merupakan agenda kerja Kemenag Tangsel yang sudah dirancang cukup lama.

Menurutnya, Kemenag sebagai lembaga vertikal harus memiliki visi yang sejalan dengan pemerintah daerah dalam mengelola lembaga-lembaga dibawah binaannya.

"Kegiatan tersebut memang sudah kita programkan. Disamping untuk menyerap aspirasi, dan sejauh ini memang sudah terjalin harmonisasi antara Pemkot dengan Kemenag," ungkap H. Abdul Rojak.

Dijelas Ustadz Rojak, panggilan akrab figur sentral di Kemenag Tangsel, bahwa harmonisasi tersebut juga meliputi adanya perhatian dan bantuan Pemkot Tangsel yang diterima oleh kelembagaannya.

"Tetapi, volume-nya masih kecil dan belum menyentuh aspek fundamental, seperti infrastruktur, penguatan kelembagaan, peningkatan kesejahteraan guru, atau hal lainnya,"jelasnya.

Menurutnya, apa yang sedang diupayakan Kemeneg Kota Tangsel merupakan hal yang wajar, mengingat kondisi di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang pun sudah melakukan hal yang sama dan sudah berjalan.

"Di Tangsel itu, banyak desakan dan aspirasi yang disampaikan langsung kepada Wali Kota, dan Wali Kota pun menindak-lanjuti aspirasi itu. Dan, setiap ia (Wali Kota) kunjungan kerja dalam safari pembangunan, yang dipertanyakan adalah masalah Madrasah, apakah tidak ada penambahan Madrasah Negeri ?," imbuhnya.

Dijelaskan Ustadz Rojak, dalam beberapakali pertemuan dialog dengan pihak Pemkot, maka disepakati untuk diadakan acara Silaturrahmi antara Wali Kota dengan Kepala Madrasah. "Jadi itu duduk perkara dan latar belakangnya," terangnya.

Atas tudingan sebagian pihak sebagai 'sesuatu' jelang Pilkada, ustadz Rojak memastikan tidak ada kaitannya antara agenda tersebut dengan Pilkada. "Substansi dan muatannya adalah dialog pendidikan madrasah, tidak dalam urusan Pilkada, tidak ada pembacaan ikrar bersama, tidaklah. Urusan Pilkada itu urusan individu dengan Tuhan, siapa yang mau dicoblos kita tidak tahu" tegas Ustadz Rojak.

Dalam pandangan Ustadz Rojak, memang sudah seharusnya pemerintah daerah membantu di bidang pendidikan dan madrasah.

"Orang yang datang bukan berarti pendukung Bu Airin. Itu terlalu subyektif. Jangan membuat kesimpulan diawal, nanti setiap masalah dikait-kaitkan dengan Pilkada. Padahal, kita ini bekerja sesuai ranah kita (on the track). Madrasah dibawah kita dan aspirasi berkembang begini, dan pihak Kemenag menindaklanjuti. Kan posisi Pemerintah Daerah itu mitra, dan saya ini bukan bawahan Bu Airin, SK saya vertikal bukan otonom," paparnya.

Ditambahkan ustadz Rojak, pada prinsifnya Kemeneg terus membangun harmonisasi dengan pemerintah daerah di bidang pekerjaan, bukan dalam kontrak politik. "Ini bukan dalam kacamata politik, tetapi ada hal yang sangat prinsif untuk dikomunikasikan dengan pemerintah daerah. Posisi sekarang Bu Airin sedang berkuasa, terus saya harus dialog dengan siapa ?," ungkapnya setengah bertanya.

Atas adanya dugaan 'sesuatu', ustadz Rojak pun berwacana dalam kesempatan lain bisa saja dibuat acara dengan para bakal calon Wali Kota untuk membuat diskusi dan membangun komitmennya dalam membangun pendidikan madrasah.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online