Ketika berusaha minta konfirmasi  di kantornya, H. Abdullah Rajali menjelaskan bahwa pak Kadindik belum datang.

"Kadangkala pak Kadis berangkat dari rumah langsung ke lapangan," ungkapnya.

Selain Mathodah, Sekertaris Dinas Pendidikan  Martawijaya pun terlihat belum menandatangani daftar hadir yang telah disediakan.
Bisa jadi hal tersebut dianggap sepele, namun  bisa menodai instansi pemerintahan,  khususnya Dinas Pendidikan.
"Belum terlihat mas," ucap salah satu petugas keamanan Dindik.

Bila masalah disiplin waktu ini diabaikan, maka bisa menuai protes. Bahkan, mengundang  sejumlah pertanyaan dari masyarakat, mengapa seorang Kadindik belum hadir.

"Malu sama pemerintah kalau seorang Kadindik saja belum absen," ujar Ani, salah satu orangtua wali murid SMP Negeri 11 Tangsel.

Sementara itu, sebuah sumber menyatakan bahwa sejak pagi (Selasa) Kadindik sedang mengikuti rapat dengan Kejaksaan Negeri Tigaraksa.
"Pak Kadis sedang rapat dengan Kejari," ungkap sumber tersebut.

'Menghilangnya' Kadindik dari peredaran bahkan sudah hampir dua bulan hand phone-nya pun tidak pernah aktif (mungkin diganti nomor) mengundang perhatian banyak pihak. Terlebih santer terdengar, setelah Dinas Kesehatan maka Dinas Pendidikan menjadi target berikutnya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Jadi, dimanakah sesungguhnya Kadindik. Apakah memang benar-benar tugas lapangan, dan rapat dengan Kejari ? Wallohu a'lam bissowaf.(red)