Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangsel Purnama Wijaya mengatakan, K3 harus jadi prioritas bagi dunia usaha. Hal tersebut sesuai dengan amanat UU Nomor 1 Tahun 70 tentang Keselamatan Kerja.

"Perusahaan yang menerapkan K3 sesuai standar maka akan memberi dampak positif bagi perlindungan pekerja dan keuntungan perusahaan," ungkapnya disela-sela kegiatan di Serpong Utara, Rabu (30/9).

Menurutnya, penerapan K3 bukan hanya tanggung jawab manajemen perusahaan. Tetapi, perlu peran pemerintah dalam pengawasan. Selain itu, penerapan K3 merupakan kegiatan lintas sektoral. "Pemerintah, dunia industri, akademisi, praktisi dan masyarakat umum berkewajiban berperan aktif menerapkannya," ucapnya.

Sementara Kasi Kesehatan Keselamatan Kerja pada Dinsosnakertrans Kota Tangsel Siswanto menambahkan, kriteria penilaian diantaranya, perusahaan yang bersangkutan tidak memiliki angka kecelakaan kerja selama periode waktu kerja 3 tahun berturut-turut sebagaimana yang diatur dalam Permenakertrans No.Per-01/MEN/2007 tentang Pedoman Pemberian Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

"Dari ratusan perusahaan kita seleksi. Dan hanya ada 30 perusahaan yang sesuai kriteria penilaian," ujarnya.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengharapkan dapat memacu dan memberikan motivasi serta semangat bagi perusahaan lainnya. "Diharapkan kedepannya bertambah, karena termotivasi dengan yang lainnya," terangnya.

Diketahui, dari 100 perusahaan yang mengikuti seleksi, ada 30 perusahaan yang mendapatkan penghargaan zero accident. Perusahaan tersebut diantaranya, Bank Permata Bintaro, Surya Sudeko Bintaro, Indo Grafur Ciputat Timur, Surya Toto, Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Rumah Sakit UIN Syarif Hidayatullah, PT Prima Komponen Indonesia, Terang Park Indonesia, Induktor Indo Utara, Crown, Traya Tirta Cisadane Serpong, PLN Serpong.