Lebih-lebih dengan keluarnya Surat Keputusan (SK) kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang mengesahkan kepengurusan DPP Golkar dibawah kepemimpinan Agung Laksono.
"Tujuan Airin untuk merapat ke Agung termasuk untuk mengamankan dirinya, apalagi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), kubu Agung yang berhak ikut dan tampil," katanya.
Zaki melanjutkan dengan surat putusan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkumham), kepengurusan daerah yang direstui Agung Laksono yang sah dan berhak ikut. Kalau konflik masih berlanjut, menurutnya akan banyak yang merapat ke Agung dengan alasan pragmatis.
"Kalau mau nyaman berpolitik, mereka pasti masuk kubu Agung," ujarnya.
Lebih lanjut, Zaki mengatakan sikap Airin yang bergerilya dan pindah itu wajar. Sikap itu menunjukan motivasi mereka yang ingin tetap terlihat di Golkar.
"Wajar jika Airin pindah ke kubu Agung. Karena Airin berpeluang sebagai calon melalui kursi Golkar," ungkapnya.