"Penghargaan Ballon d'Or sarat kepentingan politik ketimbang dunia sepakbola," kecam Franck Ribery, kemarin.
Gelandang Bayern Munich ini rupanya ingin cepat melupakan penghargaan Ballon d’Or yang gagal dimenanginya. Penghargaan resmi FIFA itu akhirnya digondol Cristiano Ronaldo pada malam penghargaan pekan lalu. Ronaldo memenangi nominasi sekaligus mengatasi persaingan dengan Lionel Messi dan Ribery. Kegagalan itu berbekas bagi Ribery.
“Saya memenangi seluruh tropi yang ada, baik secara tim maupun individual. Ronaldo tidak mampu menjadi juara apa-apa sepanjang 2013. Saya tidak sedih, tapi ini melukai hati saya. Saya pikir saya berhak menang,” ujarnya dilansir suratkabar yang berbasis di Munich, AZ. “Waktu pemberian suara diperpanjang dua pekan. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Ballon d’Or bukan sepakbola, melainkan politik.”
Selanjutnya Ribery  mempertanyakan nominasi yang disusun FIFA/FIFPro. Hanya ada tiga pemain Bayern dalam nominasi.
"Tidak masuk akal. Thomas Muller harusnya masuk dan begitu juga David Alaba, Bastian Schweinsteiger, dan Arjen Robben,” sergah pemain Prancis ini. “Kami merebut lima gelar dan mencetak sejarah. Juga banyak pemain Borussia Dortmund yang hilang, apa yang terjadi dengan Mario Gotze dan Robert Lewandowski? Ini benar-benar sulit diterima.”
Ribery menyebutkan prioritas yang ingin diraihnya di masa datang.
“Saya senang berada di Bayern dan saya bersiap menyambut Piala Dunia. Saya tak peduli lagi soal Ballon d’Or. Meraih sukses dan merebut gelar bersama Bayern jauh lebih penting,” pungkasnya. (ded/goal)