Pengaruh Atut Sangat Kuat di Banten

JAKARTA - Gubernur Ratu Atut Chosiyah sangat berpengaruh di Banten bukanlah isapan jempol. Tidak heran bila Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengambil langkah cepat dan strategis untuk 'mengandangi' orang nomor satu Banten tersebut.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto tidak memungkiri kondisi obyektif kekuatan Atut sedemikian rupa. Makanya, sikap dan keputusan KPK 'mengandangi' Atut tidak gegabah, emosional, dan penuh perhitungan sangat matang.
"Pengaruh Atut masih sangat kuat di Banten," tegas Bambang kepada wartawan di Jakarta, Senin (23/12).
Alasan pengaruh Atut yang begitu besar, tandas Bambang, KPK mengeksekusi untuk ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Lebak, Banten.
Di balik percepatan proses penahanan Atut ternyata KPK juga menginginkan langkah hukum berjalan tanpa adanya pengaruh yang bisa membuat proses akutabilitas itu tidak bisa berjalan dengan baik.
Upaya percepatan Atut ditahan, tujuannya untuk meningkatkan objektivitas pemeriksaan agar lebih terjaga. Apalagi dikabarkan Atut ingin mempengaruhi saksi-saksi yang akan diperiksa KPK terkait kasus Pilkada Bupati Lebak. KPK mengendus gerakan Atut tersebut.
Konon, Atut mengadakan pertemuan dua kali dengan beberapa orang, termasuk yang akan dijadikan saksi KPK di kawasan Permata Hijau, Jakarta.
Karena adanya dugaan itu, KPK menahan Atut seusai ia menjalani pemeriksaan perdananya sebagai tersangka kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, Banten, Jumat (20/12) sekitar pukul 16.45 WIB.
Penahanan Ratu Atut ini tergolong cepat. Baru empat hari ditetapkan sebagai tersangka langsung Atut ditahan. (ded)