Jeritan Hati Ratu Strippers

ilustrasi ilustrasi

detaktangsel.com LIFESTYLE - Tulisan ini terinspirasi dari cerita teman ku. sebut saja dia Romeo (bukan nama sebenarnya), teman ku ini merupakan sosok pria yang sangat menyenangi gemerlapnya dunia malam. hampir semua hiburan "khas" dunia malam pernah dia cicipi. mulai dari pinggir jalan hingga club malam di hotel berbintang di Jakarta.

Bosan dengan hiburan dunia malam yang disajikan pinggir jalan, teman ku ini beralih ke tempat yang dapat menyajikan hiburan berkelas untuk menyemarakan dunia malam kota Jakarta yang tidak pernah tidur itu. hingga suatu waktu Romeo ini mendapat rekomendasi dari teman kampus nya sebuah tempat yang nyaman untuk menghabiskan sisa-sisa malam di ibu kota ini.

setelah mendapat rekomendasi tempat itu, sontak malam itu juga langsusng bergegas teman ku menuju salah satu hotel yang disebutkan didalam rekomendasi teman kampus nya itu. dengan mengendarai sepeda motor pemberian ayahnya, dia langsung tancap gas membelah malam ibu kota menuju tempat tersebut. setibanya di tujuan, Remeo berdecak kagum karena tidak menyangka dibalik interior mewah hotel berbintang terselip club malam yang dapat membuat adrenalin pria meningkat.

Setelah kedatangannya untuk pertama kali, Romeo tampaknya ketagihan untuk mampir ke tempat elite itu. bahkan hampir setiap waktu sepulangnya dari kantor dia pasti membelokan laju sepeda motornya menuju tempat "baru" itu. menurut dia, hal yang membuat ketagihan adalah suasana club nya yang santai, dan terlebih ada menu utamanya yang membuat berdebar jantung pria. menu utama di club malam itu adalah tarian striptis yang dibawakan oleh mayoritas gadis-gadis baru gede yang sangat cantik-cantik serta berbadan seksi tentunya.

Setelah bolak-balik menyambangi club malam itu, Romeo tampaknya mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan salah satu wanita penari nya atau biasa masyarakat sebut dengan sebutan strippers. kesempatan ini datang, ketika Romeo "menyawer" salah satu penari dengan rupiah-rupiah yang baru dia terima dari kantornya sebagai gaji bulanannya. menurut teman ku ini, strippers ini akan lebih bersedia membuka jati dirinya setelah kita "menyawer"nya. setelah Romeo mengumbar Rupiah demi Rupiah untuk sang penari, akhirnya Romeo berkenalan dengan penari incarannya sejak awal dia datang ke club malam itu. tanpa berpanjang lebar Romeo dan sang penari saling bertukar nama, Pin BlackBerry, hingga bertukar nickname Facebook.

Sebut saja penari itu dengan panggilan Ratu (bukan nama sebenarnya). menurut Romeo, Ratu ini merupakan Penari tercantik diantara teman-teman kelompoknya yang masih didalam satu manajemen. sehingga dia layak mendapat gelar Ratu Strippers, menurut Romeo. setelah perkenalan dimalam itu, Romeo dan Ratu saling berkirim pesan Blackberry atau saling komentar mengenai aktifitas masing-masing di Facebook. bahkan yang membuat penulis sebagai temannya tercengang, Romeo dapat mengajak Ratu nonton bioskop dan makan malam bersama. luar biasa teman penulis ini, keberanian nya luar biasa.

Setelah melalui proses pendekatan yang teramat panjang, romeo berhasil membuat Ratu dapat bercerita mengenai jati dirinya, atau bahasa anak muda sekarang itu Curhat. menurut penuturan Romeo, ternyata dibalik semua gemerlapnya Ratu saat pentas di club malam, dia memiliki sisi gelap masa lalu nya saat awal menginjakan kaki di ibu kota yang dapat membuat kita pendengarnya merasa iba dan tidak jarang bila kita tidak kuat mendengarnya akan membuat kita menangis.

Pernah suatu waktu, sehabis Romeo mengajak Ratu makan malam disalah satu Restoran disaat dia libur pentas. Romeo berhasil membuat Ratu mengeluarkan uneg-uneg nya kepada Remeo seorang. padahal uneg-uneg itu Ratu simpan selama 4 tahun, dan 4 tahun itu adalah berjalannya waktu dimana Ratu telah menyelami kehidupan dunia malam di Jakarta. atau dengan kata lain, Ratu menyimpan uneg-uneg itu selama dia bekerja di dunia malam di Jakarta.

Sepenggal kisah Ratu itu akhirnya tiba juga di telinga penulis, hal ini dikarenakan Romeo tidak sanggup menyimpan nya seorang diri. tapi sebelum bercerita kepada penulis, Romeo minta izin terlebih dahulu kepada Ratu, dan ternyata Ratu memperbolehkan curhatannya itu di ceritakan kepada penulis. begitu juga dengan penulis, sebelum mengangkat kisahnya di dalam tulisan ini meminta izin terlebih dahulu kepada Ratu melalui Romeo, dan lagi-lagi Ratu memperbolehkan dengan harapan kisahnya dapat menjadi pembelajaran bagi wanita-wanita lain yang belum terjun ke dunia malam agar tidak mengikuti langkahnya tersebut.

Diantara Ribuan kalimat yang terucap oleh Ratu saat melepaskan uneg-uneg nya kepada Romeo, ada beberapa penggalan kalimat yang sangat menusuk Kalbu Romeo, dan oleh penulis penggalan kalimat ini diyakini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua. dan berikut penggalan percakapan Romeo dengan Ratu yang menurut Romeo berlangsung di salah satu Restoran selepas mereka makan malam.

Romeo: "aduh makasih ya neng Ratu sudah mau jalan-jalan sama aku"

Ratu: "iya mas sama-sama, Ratu juga senang kok, lagian kalau libur gini bosen cuma dikosan aja"

Romeo: "bosen kenapa emang??"

Ratu: "ya bosan mas, soalnya di kosan sendirian cuma berteman tivi"

Romeo: "ooh jadi kamu di Jakarta kost ya..??" "emang asli mana neng kalau boleh tau??" lanjut Romeo

Ratu: "ya saya di Jakarta ngeKost, kalau asli mah saya asli (sensor)"

Romeo: "ooh asli (sensor), terus kenapa bisa ke Jakarta?"

Ratu: "panjang mas cerita nya" (Ratu berucap dengan nada lirih)

Romeo: "kalau percaya saya, cerita aja" (sambil Romeo mengusap pundak Ratu)

Ratu: "lah kenapa ga percaya, buktinya ini aja aku mau jalan sama mas kan??"

Romeo: "ok, kalau begitu cerita saja, saya dengarkan" (dengan nada meyakinkan Ratu)

Ratu: "panjang mas ceritanya, tapi ok lah aku persingkat..."

Ratu: "jadi waktu itu, bapak dan emak aku pas bekerja di sawah kedatangan dua orang. mereka dengan bersemangat berbicara kepada orang tua ku, dan seraya menyakan aku. mereka bertanya apakah anak bapak dan emak sudah bekerja atau belum, bila belum mereka membawa tawaran pekerjaan bagi aku yang saat itu berada di rumah sedang bebenah rumah. ya maklum mas aku anak pertama dari 6 bersaudara. semua adik-adik aku masih kecil-kecil. adik ku paling besar aja masih SMP jadi ga heran bila bapak sama emak lagi ke sawah, aku yang bebenah rumah sambil memgawasi adik-adik"

Romeo: "emang umur mu sekarang berapa, sebelumnya sekolah kan??" (potong Romeo)

Ratu: "umurku masih 19 tahun, ya sekolah mas, walau cuma sampai SMP"

Romeo: "yauda terus lanjutin dung ceritanya tadi"

Ratu: "ooh iya sehabis itu, bapak sama emak walau masih siang sudah pulang membawa orang-orang tersebut dengan maksud memperkenalkan mereka dengan aku. setelah berkenalan, mereka bilang pada aku, bahwa mereka punya lowongan pekerjaan buat aku, mereka bilang awalnya sih aku mau di pekerjakan sebagai pengelola restoran milik mereka di Jakarta dengan gaji besar. sontak aku senang banget, mas. secara aku cuma lulusan SMP, sedangkan bapak sama emak masih punya tanggungan adik-adik yang masih kecil-kecil dan pekerjaan mereka cuma buruh Tani yang sehari cuma dapat duit Sepuluh ribu Rupiah. karena aku mengiyakan, langsung mereka bilang aku akan dibawa Ke Jakarta pada Saat itu juga dengan menggunakan mobil mereka"

Romeo: "terus sampai Jakarta bener tuh janji mereka??"

Ratu: "aaakhhhh apaaaan bener, sampai di Jakarta aku di taruh disebuah kamar yang baru aku sadar sekarang ini, kamar itu bernama kost-kostan. dan yang nyebelin lagi pas baru aja sampai Jakarta aku langsung disuruh mandi, dan dandan karena katanya mereka, aku mau langsung bertugas di restoran mereka. selesai mandi aku ambil baju ku yang ku bawa dari rumah, tapi kata mereka "tidak usah pake baju lama mu itu Ratu, ini sudah kami belikan baju baru untuk mu" setelah diasih baju baru itu, aku bingung kenapa baju baru ini bentuknya beda dari baju ku yang lain. dan pas aku pakai ternyata baju ini sangat terbuka sehingga bagian dada ku sangat terbuka. tapi disaat aku bingung itu, mereka mendesak aku untuk segera jalan ke restoran mereka. sesampai di tempat yang mereka janjikan itu, tanpa berbasa-basi mereka langsung menyuruh aku untuk segera gabung dengan wanita-wanita yang lain yang sudah menunggu di tempat itu. dan selanjutnya aku diajarkan menari dan langsung pentas. tapi saat diajari atau pentas itu aku bingung kenapa aku harus membuka pakaian sambil menari di depan orang banyak. dan baru dua minggu selepas kejadian itu aku baru sadar, kalau aku telah ditipu mereka. aku di Jakarta bukan dipekerjakan sebagai pengelola Restoran tapi dipekerjakan sebagai penari Striptis di club malam. dua minggu bekerja aku putuskan untuk tidak masuk dengan alasan sakit padahal aku berusaha kabur dari kosan itu, tapi apa daya aku malah di perkosa oleh orang-orang kepercayaan mereka secara bergantian sampai pagi" (Sontak tangisan nya Ratu meledak)

Romeo: "sudah cukup.. sudah jangan dilanjutkan cerita mu" (sambil mengambilkan tissue untuk si Ratu dan sontak mengajak Ratu pulang ke Kosannya)

Melalui Penggalan percakapan diatas, penulis berharap semoga dapat menjadi pembelajaran bagi kita. bahwa ternyata dibalik gemerlapnya dunia malam pasti terdapat sisi hitam yang melatar belakangi nya. dan semoga kita kelak dapat lebih menghargai wanita dengan tidak mengeksplotasi tubuh nya saja sebagai objek pemuas hasrat semata.

Tulisan ini disadur dari tulisan opini Ahmad Zain di rubrik Kompasiana, dengan alasan sangat bermanfaat bagi pembaca, Redaksi tuangkan kembali di website detaktangsel.com.
Semoga bermanfaat,

Ahmad Zain

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online