Duuh... Spanduk Petahana Di Corat-Coret Bernada Provotatif

Tampak spanduk kampanye di corat coret Tampak spanduk kampanye di corat coret

detaktangsel.com PONDOK AREN - Mendekati hari pencoblosan Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 9 Desember mendatang, aksi yang dinilai provokasi kembali terjadi. Kali ini, aksi provokasi tersebut terjadi pada spanduk pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota nomor urut 3, Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie.

Diketahui, aksi provokasi terhadap spanduk yang memuat wajah Paslon nomor urut 3 ini, telah dicorat-coret oleh oknum tak bertanggungjawab dan berbertuliskan 'Jangan Pilih Istri Korup' pada alat peraga kampanye (APK) yang terpasang di Pertigaan Kelurahan Perigi Lama, tepatnya di depan Sekolah Plus Pembangunan Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Senin (16/11).

Nurdin (43), salah seorang warga yang mengaku memasang spanduk Paslon nomor urut 3 ini mengaku spanduk tersebut dipasang sejak beberapa minggu lalu.

"Ya saya disuruh memasang saja. Awalnya saya kan sudah minta izin untuk masang, setelah mendapat ijin, ya sudah saya pasang spanduk itu," kata Nurdin, Senin (16/11).

Sejak beberapa pekan hingga Minggu kemarin (15/11) malam, spanduk Petahana berwarna hijau tosca itu masih bersih. Namun pada Senin (16/11) pagi spanduk tersebut sudah dipenuhi coretan bernada provokatif 'Jangan Pilih Istri Korup' tepat di wajah Airin, dengan menggunakan pilok berwarna hitam.

"Malamnya saya lihat masih bersih, tapi pas Senin paginya sudah dicoret begitu. Kayanya sih kejadiannya malam, tapi saya enggak lihat siapa pelakunya. Kan bisa siapa saja, karena posisinya di pinggir jalan besar," papar pria yang juga pemilik warung di depan SMA Plus Pembangunan Jaya.

Nurdin pun meminta spanduk tersebut lebih baik dicopot saja, sebab sudah tidak layak dipasang karena ternoda corat coretan berbau profokator.

"Saya sih enggak berhak melapor, biar yang bersangkutan dengan tim saja yang ngurusin. Saya sih menyarankan dicopot saja," katanya.

Tim advokasi pasangan Airin-Benyamin, Ferry Renaldi mengaku sangat menyayangkan kejadian tak bertanggungjawab tersebut. Menurutnya hal itu tak perlu dilakukan oleh oknum warga, meskipun mengatasnamakan tim atau siapapun.

"Ini sama saja mencederai keadaan atau iklim pesta demokrasi yang sebentar lagi hari pencoblosan yang selama ini kondusif," tutur Ferry, saat dihubungi Minggu (16/11) sore. Lebih lanjut lulusan Hukum Untirta Banten ini mengatakan, seharusnya ada pengawasan yang lebih ekstra. Jangan sampai ulah-ulah yang mengganggu kondusifitas terulang kembali.

Untuk langkah lebih lanjut Ferry mengatakan, pihaknya akan melakukan pelaporan ke Panitia Pengawas Pilkada (Panwasda) Kota Tangsel.

"Pasti kami akan buat laporan. Meski masih belum mengetahui motifnya, kami tetap akan laporkan ke Panwaskada untuk diselidiki lebih lanjut siapa pelakunya," tegas Ferry.

Terpisah, Komisioner Panwaskada Tangsel Muhammad Acep mengatakan, bila memang tim Airin-Benyamin melaporkan, Panwaskada siap menerimanya. Namun, ada baiknya juga tim melaporkannya ke pihak berwajib, sebab diduga ada unsur pidana dalam tindakan pencoretan spanduk tersebut.

"Spanduk inikan milik atau aset negara, yang diprint pakai anggaran KPU. Jelas ini bentuk pengrusakan terhadap fasilitas negara, maka itu ada unsur pidana di dalamnya," papar Acep seraya mengatakan bahwa pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) terkait langkah yang akan dilakukan.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online