PBB: 5,5 juta anak terimbas kemelut Suriah

PBB: 5,5 juta anak terimbas kemelut Suriah

detaklintasbenua.com- AMMAN, Perserikatan Bangsa-Bangsa memrediksi jumlah anak-anak terdampak perang Suriah meningkat dua kali lipat pada tahun lalu menjadi 5,5 juta. Banyak dari mereka terjebak di daerah terkepung dan di luar jangkauan.


Dalam laporan berjudul 'Dalam Kepungan - Dampak Buruk Pada Anak-Anak Tiga Tahun Kemelut di Suriah', Selasa (11/3) waktu setempat, lembaga anak-anak PBB UNICEF memperingatkan keadaan itu cenderung menjadi lebih buruk.


"Terputus dari bantuan, tinggal di puing-puing, dan berjuang untuk menemukan makanan. Banyak anak Suriah telah ditinggalkan tanpa perlindungan, perawatan medis atau dukungan psikologis, dan memiliki sedikit atau tidak memiliki sama sekali akses terhadap pendidikan," katanya, seperti dikutip dari Antara, Rabu (12/3).


Dalam kondisi sangat terburuk, menurut laporan itu, kasus anak-anak dan wanita hamil telah terluka dengan sengaja atau dibunuh penembak jitu.

Sebanyak satu juta anak-anak sekarang terjebak di daerah Suriah berada di bawah pengepungan atau sulit dijangkau bantuan kemanusiaan. Sementara sekitar dua juta anak membutuhkan dukungan atau perawatan psikologis.


"Untuk anak-anak Suriah, tiga tahun terakhir telah menjadi terpanjang dalam hidup mereka. Haruskah mereka bertahan satu tahun lagi, penderitaan mereka," kata Direktur Eksekutif UNICEF Anthony Lake.


Laporan ini berfokus pada kerusakan besar yang menyebabkan anak-anak terkena dampak konflik, termasuk sejumlah anak-anak yang hidupnya telah dihancurkan perang berusia tiga tahun. Selain itu, menyoroti trauma mendalam yang banyak memiliki berpengalaman.


Ia mengatakan, kondisi ini memperingatkan bahwa masa depan 5,5 juta anak-anak Suriah hidup sebagai pengungsi di negara tetangga. Mereka tergantung pada keseimbangan saat kekerasan, runtuhnya pelayanan kesehatan, pendidikan, dan tekanan psikologis yang parah.


Dampak ekonomi pula, kata dia, memburuk pada keluarga yang bergabung untuk menghancurkan generasi.


Disebutkan, di negara-negara tuan rumah, 1,2 juta anak-anak Suriah sekarang tinggal di kamp-kamp pengungsian. Masyarakat setempat pun kewalahan dan memiliki akses terbatas terhadap air bersih, makanan bergizi atau kesempatan belajar.


UNICEF memperkirakan satu dari 10 anak pengungsi sekarang bekerja. Bahkan, satu di setiap lima pernikahan yang terdaftar perempuan Suriah di Jordania adalah anak di bawah usia 18.


"Yordania adalah rumah bagi lebih dari 500 ribu pengungsi Suriah," tandasnya. "Perang ini harus berakhir sehingga anak-anak dapat kembali ke rumah mereka untuk membangun kembali kehidupan dengan aman bersama keluarga dan teman-teman mereka," kata Lake dikutip AFP. (red)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online