Tak tanggung - tanggung, festival yang berlangsung selama dua hari ini, yakni mulai hari Sabtu dan Minggu (16-17/11), menampilkan seluruh budaya Betawi yang gemanya kini dianggap mulai redup seperti seni Gambang Kromong, Tanjidor, Tari Topeng, Lenong Bocah, Ondel - Ondel, Golek Betawi, Silat Betawi, Serampak serta seni Palang Pintu.

Ketua panitia Festival, Mochamad Nasir atau yang akrab disapa H. Acing ini mengatakan, digelarnya Festival seni budaya Betawi merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan kebudayaan lokal agar tetap utuh seiring derasnya pengaruh budaya asing yang kini mulai marak di Kota Tangsel.

"Derasnya pengaruh budaya asing membuat tradisi asli yang ada di Tangsel mulai terpinggirkan, untuk itu, melalui kegiatan ini kita berupaya untuk mempertahankan semua kearipan lokal Betawi yang ada," ucap H. Acing di kecamatan Ciputat, Sabtu (9/11).

Menurutnya, kota Tangsel yang notabene masyarakatnya adalah asli Betawi, maka sudah seharusnya ikut melestarikan kebudayaan daerahnya. "Kalau bukan kita siapa lagi yang mempertahankan kebudayaan asli Tangsel," imbuhnya.

Lebih jauh mantan lurah Ciputat itu menjelaskan, selain menampilkan berbagai kesenian khas Betawi, pihaknya selaku penyelenggara Festival juga menyediakan stand kusus untuk makanan khas Betawi. Sementara untuk palajar TK dan SD, panitia juga menyediakan berbagai lomba seperti lomba menggambar dan mewarnai.

"Yang pasti untuk Festival ini, kita akan mengedepankan unsur budaya Betawi nya, kusus untuk anak - anak, kita sudah persiapkan berbagai lomba mulai hari Selasa besok," ucapnya. (Hdr)