Sebab, penyelenggaraan festival yang kedua kalinya di gelar sejak 2015 lalu itu, masih menyisakan sejumlah persoalan terutama masalah sampah yang ada di sekitar lokasi.

Dalam sambutannya, Airin mengatakan masalah kebersihan harus benar-benar menjadi perhatian semua pihak termasuk panitia. Untuk itu, harus ada koordinasi dengan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel.

"Sehingga masalah kebersihannya akan tetap terjaga. Jadi tidak ada lagi sampah yang terlihat di sekitar lokasi," kata Airin.

Airin jelaskan, jika suasananya bersih sudah tentu mendatangkan rasa nyaman bagi pengunjung. Hal itu sangat berdampak kepada para pedagang dan pengusaha.

"Jadi orang yang masuk kesini, kalau mau jualan dan belanja, jika suasananya bersih, kan enak. Saya yakin pedagang dan pengusaha pun akan mendapatkan manfaatnya karena masyarakat yang datang kesini tidak membuang sampah sembarangan," tutur Airin.

Tetapi, lanjut Airin, masalah kebersihan juga tidak mungkin harus mengandalkan kepada dinas kebersihan saja. Semua pihak harus menjaga lingkungan agar tetap bersih.

Sementara Rudi, salah satu panitia Festival Lebaran Betawi mengungkapkan pihaknya sudah sejak jauh-jauh hari sudah melakukan komunikasi dengan DKPP terkait masalah kebersihan saat pelaksanaan festival. Selain itu, pihaknya juga sudah mengajukan proposal kepada DKPP untuk mengantisipasi masalah sampah.

"Kita sudah komunikasikan dengan DKPP, proposal pun sudah kita ajukan sejak selesai lebaran lalu. Tapi ini hanya masalah komunikasikasi saja," tandas Rudi.