Endin Haerudin, Kepala Bidang (Kabid) energy Distamben Kabupaten Pandeglang mengatakan, dilakukannya sosialisasi tersebut bertujuan untuk menyamakan harga gas Lpg ukuran tiga kilo gram di pangkalan. Sehingga tidak ada perbedaan harga penjualan di pangkalan. Pada akhirnya nanti tidak terjadi kelangkaan atau kekurangan di Kabupaten Pandeglang.

"Intinya untuk menyamakan persepsi agar tertinggi penjualan gas Lpg ukuran tiga kilo gram di pangkalan. Sebab sesuai dengan Surat Keputusan Bupati, harga penjualan gas di pangkalan harus sama,"ungkapnya.

Kata Endin, untuk harga di pangkalan tersebut dibagi dengan tiga zona se- Kabupaten Pandeglang. Harga tertinggi di pangkalan untuk zona I yaitu Rp14.450, zona II Rp15 ribu, dan III tiga Rp16 ribu.

"Jadi dalam satu zona itu harga penjualan di pangkalan tidak boleh berbeda. Sehingga tidak terjadi kelangkaan," katanya.

Ia menambahkan, para peserta yang mengikuti kegiatan yang dilakukan Distamben terdiri atas pemilik agen, pangkalan, SPBU, SPBN, dan SPBE.

"Sebetulnya dalam kegiatan ini ada dua pembahasan. Selain sosialisasi penyaluran gas Lpg, juga pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi,"tambahnya.

Di tempat yang sama Widy, perwakilan Setda Kabupaten Pandeglang mengatakan, seiring sering terjadi kesulitan yang dialami masyarakat untuk mendapatkan gas Lpg ukuran tiga kilo gram tersebut, para pemilik agen dan pangkalan gas diberikan pemahaman tentang penyaluran dan pendistribusian agar tidak terjadi kelangkaan di masa mendatang.

"Kegiatan ini untuk mencari solusi dan menyamakan penyesuaian harga penjualan gas di pangkalan agar ada pemerataan penyaluran dan kesamaan harga yang telah ditentukan,"katanya.