Print this page

Bayi Berusia Tiga Hari Lahir Tanpa Anus

Bayi Berusia Tiga Hari Lahir Tanpa Anus

detakserang.com- Pandeglang, Bayi berusia tiga hari, yang berjenis kelamin laki-laki, anak dari pasangan Mutiah dan Kasja, Warga Kampung Sukarendah Rt 02/09, Desa Kutemekar, Kecamatan Sobang, lahir tanpa anus. Bayi yang lahir dari keluarga yang tergolong kurang mampu itu sampai saat ini belum ada penanganan serius dari pihak Medis, sehingga membuat anggota keluarga merasa bingung.

Mutiah, orang tua bayi tersebut mengatakan, dirinya sangat kebingungan pada saat membawa bayi pertamanya itu kerumah sakit Pandeglang dan Serang, selain tidak punya biaya, dirinya juga tidak faham apa saja yang harus dilakukan.

"Kami merasa benar-benar bingung jika harus dibawa ke Jakarta karena pasti butuh biaya banyak, sementara untuk kebutuhan sehari-hari saja itu tidak cukup," tuturnya.

Usup, Sekertaris Desa Kutemekar mengatakan, bayi tersebut sudah dibawa kerumah sakit umum daerah Pandeglang, tetapi pihak rumah sakit tidak bisa menangani. Pihaknya berharap agar bayi dari keluarga Mutiah yang tidak memiliki anus itu bisa segera ada penanganan dari pihak Medis.

"Dari RSUD Pandeglang itu dirujuk ke RSUD Serang, tapi tidak bisa juga ahirnya dibawa pulang kembali. Sampai saat ini belum lagi ada penanganan dari pihak medis, saya sangat berharap dari pihak puskesmas atau pemerintah bisa mencarikan jalan keluarnya agar bagimana caranya bayi bisa normal,"Ungkapnya, saat dihubungi Tangerang Raya, melalui telepon genggamnya, Senin (313).

Hal yang sama juga dikatakan Maman, saudara keluarga Mutiah, pada saat melahirkan, Mutiah itu di puskesmas Kecamatan Sobang. Akan tetapi karena bayi yang dilahirkan tidak ada anusnya, ahirnya harus di rujuk kerumah sakit. Namun di rumah sakit Pandeglang juga tidak bisa ditangani, tapi langsung di rujuk kerumah sakit serang.

"Setelah dirujuk kerumah sakit serang, ternyata juga tidak ada penanagan, malah disarankan dibawa ke Rumah Sakit Cipto, untuk dirujuk karena alasanya tidak ada alat. Ahirnya kami bawa pulang lagi. Selain kami tidak punya biaya kami juga tidak faham harus gimana,"Ungkapnya. (Samsul/nov)