Print this page

Majelis Dzikir Raatib Al-Haddad Peduli Anak Yatim-Piatu & Para Janda, Kapan Kita ?

Majelis Dzikir Raatib Al-Haddad Peduli Anak Yatim-Piatu & Para Janda, Kapan Kita ?

detaktangsel.com PAMULANG – Kegiatan santunan bagi para fakir-miskin, dhuafa, anak yatim-piatu dan para janda merupakan kewajiban kita semua, dan tidak hanya wajib bagi orang yang mampu saja.

Dengan tidak bermaksud riya atas sebuah kegiatan keagamaan, namun kiranya patut bisa menjadi contoh sebuah perbuatan ibadah, ketika Majelis Dzikir Raatib Al-Haddad Kelurahan Bambu Apus Kecamatan Pamulang khususnya Kota Tangerang Selatan, mau dan mampu melaksanakan kegiatan sebagaimana yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Masalahnya, apakah kita juga mau peduli kepada nasib mereka ?

Adalah Ustadz Firdaus, pimpinan Majelis Dzikir Raatib Al-Haddad Bambu Apus dan sejumlah anggota Majelis tersebut, pada Minggu (31/05/2015) dengan kesederhanaannya mampu memasiliatasi kepedulian sejumlah donatur tetap dan donator tidak tetap, untuk membantu menyalurkan sumbangan/bantuan bagi sejumlah anak yatim dan para janda di lingkungan Rukun Warga 01 Kelurahan setempat, yang jumlahnya mencapai puluhan orang.

Menurut Ustadz Firdaus, apa yang dilakukannya hanya sekadar membantu menyalurkan seluruh niat para donator kepada pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya para anak yatim dan janda di lingkungannya.

"Alhamdulillah, apa yang kami lakukan melalui Majelis Dzikir Raatib Al-Haddad Bambu Apus ini sudah berlangsung selama sepuluh tahun. Kami hanya menyalurkan niat sholeh, para hamba Allah SWT, termasuk infak-infak para jamaah Majelis yang hingga saat ini masih memiliki kepedulian kepada anak-anak yatin dan para janda, khususnya," ungkap Ustadz Firdaus seusai acara santunan.

Ustadz Firdaus berharap, kepedulian kita semua terus dan tetap ada, Karena menurutnya, yang membutuhkan bantuan tidak hanya berjumlah puluhan orang, tetapi sangat banyak di sekitar kita. Dijelaskan Ustadz Firdaus, kegiatan santuan bagi anak yatim dan para janda selama sepuluh tahun tersebut, dilaksanakan menjelang bulan Suci Ramadhan maupun di Hari-hari Besar bagi umat Islam, atau pun di saat-saat lainnya dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan.

Sementara itu, dalam kegiatan Majelis, di samping melaksanakan pengajian rutin bulanan, juga melaksanakan kegiatan ziarah ke makam para Waliyullah, para ulama di berbagai daerah untuk terus mempelajari dan mendalami tentang agama Islam dan segala sesuatunya tentang sejarah berkembangnya agama Islam di Indonesia.