Print this page

Mahasiswa Diskusi dengan Bang Ben Tentang Pilkada Tangsel

Benyamin Davnie saat diskusi dengan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah. Benyamin Davnie saat diskusi dengan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah.

detaktangsel.com PAMULANG - Agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangsel 9 Desember 2015 rupanya cukup menyita perhatian berbagai kalangan. Bahkan, hal itu juga tak terkecuali datang dari lingkungan akademik.

Sejumlah mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat bertatap muka dengan Wakil Walikota Benyamin Davnie membahas tentang pilkada.

Salah seorang mahasiswi, Tika Yulianti mengatakan jika dibandingkan daerah lain, pilkada di Tangsel lebih menarik. Ia mencontohnya, di media sosial banyak pengguna yang memperbincangkan kegiatan itu. "Jadi bisa dibilang terasa saja persaingannya," ungkap mahasiswi semester 7 jurusan Komunikasi dan Penyiaran ini, Selasa (20/10).

Menurutnya, dinamika pilkada merupakan salah satu obyek yang menarik untuk dijadikan riset akademik. Ditambah, adanya Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) baru yang membatasi tiap pasangan calon dalam hal kegiatan kampanye maupun kebijakan tertentu berkaitan dengan pemerintah daerah.

"Kita lihat sekarang kan semua kebijakan pilkada bermuara di KPU. Contohnya penyediaan sampai pemasangan atribut kampanye. Semua anggaran lewat pemerintah daerah akan dialokasikan kesana," katanya.

Kata dia, pelaksanaan proses tahapan kegiatan pilkada serentak di Kota Tangsel sejauh ini cukup berjalan lancar. Kendati, aroma persaingan di dalamnya dirasa cukup kuat.

"Tidak cuma persaingan secara langsung, kembali lagi, persaingan itu cukup ramai di dunia maya," ucapnya.

Kondisi ini, sambung Tika, pilkada di Kota Tangsel menarik untuk diteliti. Sebab, kontestan pilkada datang dari berbagai karakter dan latar belakang yang berbeda. Sangat diharapkan pula dapat lahir sosok pemimpin yang diinginkan masyarakat.

"Contoh kecilnya, ada calon yang berpolitik secara frontal dan tipe menyerang. Tapi disisi lain, ada pula yang tetap santun dengan tak mau ambil pusing dengan serangan yang terus diterimanya," ucapnya.

Sementara, Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan sangat mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya sikap mahasiswa. Menurutnya, di luar pembelajaran politik, rasa keingintahuan dari kalangan mahasiswa menjadi salah satu bukti pemerintahan yang baik sudah menjadi keinginan semua elemen masyarakat.

"Tidak bisa dipungkiri, masyarakat kita sekarang sudah cerdas-cerdas. Bisa dikatakan, semua elemen mau melek politik. Perhatian itu bahkan sudah mulai di lingkungan pendidikan," terangnya.

Terkait ketatnya pembatasan kegiatan Pilkada pada kesempatan ini, bagi Bang Ben sapaan akrab Benyamin, hal itu justru dirasa membawa banyak dampak positif. Untuk kegiatan Pilkada Serentak di Kota Tangsel, pemerintah daerah setempat telah menganggarkan hampir Rp 60 miliar.

"Untuk pembuatan kaos kampanye saja sekarang dibatasi, bolehnya maksimal cuma Rp 25 ribu tiap kaos. Tapi ini kan malah jadi menghemat buat tiap pasangan calon," pungkasnya.