Pasalnya, ratusan guru yang datang sejak pukul 07,00 pagi itu, terlihat sibuk menjinjing berbagai perlengkapan olahraga ditangan. Mulai dari sepatu bola, Bola Volly, Catur, dan lain-lain.
"Kita mau bertanding sepak bola mini, kebetulan tim kami kurang dua orang lagi padahal sebentar lagi pertandingan mau di mulai," kata Priatna, guru olahraga yang mengajar di salahsatu SD di Pamulang ini.
Sementara Suratno, pria 32 tahun ini datang kelokasi bersama istrinya yang juga berprofesi sebagai guru, sibuk mengeluarkan perlengkapan olahraga untuk suaminya.
"Suami saya mewakili gugus 3 tempat dia mengajar. Sebetulnya dia hobinya catur tapi karena dia suka bola volly juga, ya sudah, saya dukung juga," ungkap wanita berlesung pipit di pipi kanannya ini tanpa mau menyebutkan namanya.
Pantauan dilokasi, suasana pertandingan terlihat nampak semarak. Berbagai yel-yel dukungan suporter kepada tim yang bertanding pagi itu seolah memenuhi seisi venue di gedung olahraga SMK Kharisma Bangsa. Berbeda dengan suasana yang ada pada pertandingan catur, puluhan peserta olahraga yang mengandalkan kemampuan otak dalam mengatur strategi bidak-bidak catur untuk mengalahkan lawan ini sepi dari yel-yel pendukung. Bahkan, terlihat beberapa peserta mulai tegang manakala posisinya mulai tertekan oleh serangan gencar yang dilakukan oleh peserta lainnya.
"Skak," kata salahsatu peserta yang langsung menyodorkan jabat tangan kepada sang lawan. Sementara sang lawan hanya membisu tak banyak bicara lantaran kalah dalam pertandingan catur tersebut.
Panitia pertandingan, Umi Astuti mengatakan kegiatan perlombaan yang di ikuti oleh para guru merupakan rangkaian dalam memperingati HUT PGRI ke 69. Menurutnya, sebanyak tujuh gugus di kecamatan Pamulang baik dari SD, SMP dan SMA ikut memeriahkan rangkaian HUT PGRI tersebut.
"Semuanya ada 200 guru yang terlibat mengikuti kegiatan lomba ini," terang Umi, sapaan wanita yang kini menjabat sebagai bendahara PGRI Pamulang ini ditengah berlangsungnya lomba.
Kata dia, kegiatan lomba yang di ikuti oleh para guru ini sudah menjadi rutinnitas dalam setiap rangkaian HUT - PGRI setiap tahunnya. Hal ini bertujuan untuk mempererat tali silahtuhrahmi dan memperkokoh persatuan antar guru di kecamatan pamulang.
"Kita kompak setiap tahun menggelar lomba, tujuannya sih biar tercipta suasana kekeluargaan agar ketika kembali ke sekolah suasana menjadi fresh," imbuhnya.
Terpisah dikatakan oleh ketua PGRI Kecamatan Pamulang E. Sutisna menjelaskan, semangat persatuan antara guru harus dikedepankan mengingat tugas guru sebagai ujung tombak dalam mencerdaskan bangsa akan terasa lebih mudah apabila ada persatuan yang kokoh dilingkup pendidikan.
"Sejatinya bukan hasil akhir dari kegiatan lomba ini yang kita harapkan, namun kami berharap kegiatan ini bisa menjadi ajang silahtuhrami sehingga dapat memperkokoh persatuan para guru, khususnya dilingkup PGRI pamulang," pungkasnya.